webnovel

Belajar Jadi Perampok

"Masuk saja Pak, pintu tidak terkunci."

Pak Sugeng pun kemudian masuk sambil menundukkan kepala, kurasa dia sudah tahu kenapa kupanggil ke sini.

"Silahkan duduk, Pak."

"Iya, Bu," ucapnya lirih sambil duduk di kursi depan meja kerjaku.

"Pak Sugeng baik-baik saja kan? Atau lagi tidak enak badan hari ini?" Mataku menatap lekat dia yang masih saja menunduk dari tadi.

"Tidak, Bu, saya baik dan sehat-sehat saja hari ini," ucapnya dia mendongakkan kepala beberapa saat kemudian menunduk lagi.

"Lalu kenapa dari tadi menunduk terus? Pak Sugeng masih ingat denganku 'kan? Tolong jangan terus menunduk, aku tidak suka jika lawan bicaraku tak memperhatikanku saat berbicara!" Sontak dia menghadap kepadaku.

"Masih, Bu. Bu Dita kan putri semata wayangnya Pak Budiman." Wajah pucatnya kali ini berhias senyum yang dipaksakan.

"Tadi menunduk, sekarang pucat dan sepertinya ketakutan begitu. Ada apa sih? Apa wajahku ini seram seperti setan?"

"Tidak Bu, tidak."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com