"Sean?"
"Benar Sean bukan sih?"
Sang empunya nama yang merasa dipanggil langsung menoleh. Suara musik yang sangat kencang, membuat Sean tidak mendengar kalau orang itu tidak menepuk pundaknya.
"Benar! Sean Dewanda!"
"Jessica?"
Wanita yang dipanggil Jessica mengangguk riang. Tanpa menunggu disuruh atau izin, wanita itu langsung duduk di samping riang. Walaupun lampu tidak terlalu terang, Sean bisa melihat kalau wanita di depannya tersenyum. Bukan sok kenal, tetapi Sean memang kenal dengan wanita di sampingnya adalah teman semasa kuliah. Keduanya pernah saling dekat, tetapi tidak sampai bersatu.
"Kok tumben kamu di sini? Apa Jihan ga marah? Kamu sama Jihan gimana? Kalian baik-baik aja?"
"Kantor lagi free, Jes, jadi ya cari hiburan aja. Saya sama Jihan mau bercerai, jadi ga ada alasan buat dia ngelarang, karna ga ada hak juga."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com