Enjoy Reading.
***
Jovan mengetuk pintu kamarnya dan terus berusaha memanggil Zahra agar membukanya.
"Zahraaa, sayang. Dengar penjelasan mas dulu. Zahraaa." Jovan terus mengetuk pintu itu tanpa beranjak dari berjam jam yang lalu.
Iya. Sudah entah berapa lama setelah Zahra mendengar pertengkaran dirinya dengan Javier.
Jovan bisa melihat wajah Zahra yang pucat dan pandangan matanya yang terluka. Dan Jovan terasa langsung seperti di tercubit ginjalnya begitu menyadari apa yang baru di dengar oleh Zahra.
Jovan ingin langsung mengejar Zahra yang berlari sambil menangis menuju kamarnya.
Tapi mommy-nya yang terlihat murka. Malah sibuk memukuli Jovan hingga puas. Baru setelah mommy-nya puas Jovan diizinkan menemui Zahra.
Sayangnya gantian Zahra yang tidak mau bertemu dengannya.
Jovan mau mendobrak pintu. Tapi khawatir Zahra akan kaget atau malah semakin membenci dirinya.
Pilihannya hanya membujuk Zahra dari luar kamar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com