Enjoy reading.
***
Jean masih berada di kamar mandi ketika Javier memutuskan keluar kamar terlebih dahulu. Javier tahu pasti akan ada yang curiga dengan keberadaannya atau Jean.
Benar saja. Ketika Javier baru melangkah sudah ada berpasang-pasangan mata menatapnya dengan tajam.
Javier hanya tersenyum simpul lalu mendekat ke arah meja makan.
"Selamat siang Mom, Dad, Paman, Tante." Javier duduk dan mulai mengambil makan siang sekaligus sarapan untuknya.
Semua hanya diam sambil menyaksikan Javier makan. "Kenapa melihatku seperti itu? ada yang ingin kalian sampaikan?" tanya Javier mengerti pasti dia sedang dicurigai.
"Selesaikan makan-mu. Baru kita bicara, aku enggak mau berbicara dengan orang yang lapar. Karena biasanya perut bisa mempengaruhi emosi." Marco bersedekap.
Javier mengendikkan bahunya dan melanjutkan acara makan-nya dengan santai.
"Sebaiknya aku bawakan makan siang untuk Jean ke kamar."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com