Enjoy reading.
****
Setelah digiring masuk, Pete dan Petter langsung di persilakan duduk seolah mereka sedang dalam jamuan minum teh.
"Di mana Ai?" tanya Pete tajam. Sudah tidak sabar ingin mencabik-cabik tubuh Pauline hingga menjadi 12 bagian.
"Sabar adik kecil, ada pertunjukan yang lebih menarik," kata kakak pertamanya.
Tak lama kemudian Pauline menyalakan tv layar datar yang sangat besar layaknya layar di bioskop. Setelah itu terlihat gambar Marco yang kebingungan karena semua anak buahnya yang sudah di hipnotis. Lalu hitungan mundur itu dimulai.
Petter menahan napasnya saat melihat Marco berlari membabi buta berusaha mencapai keponakannya. Sedang Pete mencengkram ujung sofa hingga sobek karna menahan kemarahan. Lalu ketika tembakan terjadi seketika tubuh Pete dan Petter langsung kaku melihat tubuh Javier yang tidak selamat dan jantungnya tertembus peluru.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com