Pemuda itu tidak segera menjawab, dia malah menatapi Silia dari ujung kaki hingga kepala, "siapa kau? Berani ikut campur orang lain?"
"Kau sudah menyakiti bibi Rima, tentu saja aku tidak bisa menerimanya," Silia segera berlari ke arah bibi Rima dan segera membantu wanita itu berdiri.
Tubuh Bibi Rima gemetar. Sila segera menatap sinis ke arah pemuda kurang ajar itu. "Dia hanya seorang wanita yang sudah tidak muda lagi, kenapa kau malah kasar padanya?" Silia masih kesal dengan pemuda itu.
"Itu karena dia tidak bisa membayar hutang nya yang sudah jatuh tempo!" Jelas pemuda itu lagi.
"Berapa hutang nya?" Bibi Rima menatap Silia sembari menggeleng. Silia mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku dress nya, "apa segini cukup?"
Pemuda itu menerimanya dan menghitungnya sebentar, "untuk saat ini cukup, tapi bulan depan wanita tua ini harus membayar lagi. Terimakasih cantik!" Dia mencium uang pemberian Silia sambil melirik menggoda ke arah Silia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com