Silia sedang sibuk mengurusi administrasi rumah sakit Amera, sehingga dia tidak sadar ada panggilan masuk di ponselnya. Begitu dia selesai dan memeriksa ponselnya, ternyata ada satu panggilan tak terjawab dari nomer orang tak di kenal. Silia berpikir mungkin itu adalah nomer dari salah satu client-nya. Dia memasukan ponselnya kembali ke dalam tas, dan akan menghubungi nomer tersebut balik ketika semua urusannya beres.
Sore ini juga Amera sudah di perbolehkan pulang. Dan harus melakukan cek up rutin setiap bulannya.
Silia segera kembali ke ruangan bangsal tempat Amera di rawat. Di sana sudah tampak Bibi Rima yang sedang membereskan barang-barang Amera. Sedangkan Ariela tampak sedang bersenda gurau dengan Amera sang adik.
Silia yang masih berdiri di ambang pintu tersenyum, kemudian menghambur ke dalam dan menyapa semuanya. "Bibi Rima, sebaiknya istirahat saja jika lelah, biar aku saja yang melanjutkan mengemas barang-barang Amera." Ujar Silia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com