Mobil yang dikemudikan Jung Kook akhirnya sampai di area parkir apartemen Yoon Gi. Hana menggendong Kiki yang tertidur pulas sedangkan Jung Kook membawa barang belanjaan mereka.
Lift hendak menutup tapi Jung Kook berlari menuju lift menahan pintu agar tidak tertutup. Hana berjalan dengan cepat menuju lift. Ia tidak bisa berlari. Ada Kiki di dekapannya yang sedang tidur.
"Hana ..." suara seorang pria memanggil Hana.
Hana menoleh.
"Min Hyuk oppa ..." Hana menyapa Min Hyuk.
"Oppa tinggal di sini?" Hana bertanya.
"Iya. Lantai 10."
"Aku juga tinggal di lantai 10."
Cuma ada 2 rumah di sana. Jadi, Yoon Gi oppa dan Min Hyuk oppa tetanggaan.
Sedangkan Min Hyuk di dalam hatinya ~ Apa hubungan Hana dengan Yoon Gi?
"Baru pulang?" Hana bertanya.
"Baru selesai syuting. Aku bantu gendong Kiki." Min Hyuk mengarahkan tangannya ke Kiki hendak membantu Hana.
"Nggak usah, oppa. Bentar lagi juga sampai."
Lift terbuka. Hana yang menggendong Kiki keluar diiringi Jung Kook. Min Hyuk ikut keluar juga.
"Oppa kok nggak pernah kelihatan?'
"Aku sibuk. Jadi, jarang di rumah."
"Ehm ..." Jung Kook berdehem untuk memberitahu kalau ia juga ada.
"Oppa, kenalin ini suamiku, ayah Kiki."
"Kookie ... Ini Min Hyuk oppa, adiknya Min Young Eonni yang tadi aku ceritain di mobil."
"Jung Kook. Jeon Jung Kook." Jung Kook menaruh barang belanjaan di tangan kanannya ke tangan kirinya. Mengulurkan tangan untuk menyalami Min Hyuk.
Jadi ini yang namanya Min Hyuk. ~ batin Jung Kook.
Jadi ini ayahnya Kiki. ~ Min Hyuk mengamati Jung Kook.
"Min Hyuk. Lee Min Hyuk." Min Hyuk menyalami Jung Kook.
"Aku masuk dulu, oppa. Aku mau taruh Kiki dulu. Kapan-kapan kita bincang-bincang lagi," ucap Hana saat ia berada di pintu depan.
Jung Kook membuka pintu untuk Hana dan Kiki.
Hana melihat Yoon Gi yang sedang rebahan di sofa sambil menonton film.
"Oppa ... Aku pulang. Oppa sudah makan malam?"
"Sudah. Tadi ada yang jenguk aku bawa cake. Kalau kau lapar makan aja. Ada di kulkas cakenya."
"Gomawo, oppa. Aku taruh Kiki dulu."
Hana berjalan menuju kamarnya. Menaruh Kiki di ranjang. Mengganti pakaian Kiki dengan pakaian tidur. Lalu beranjak menuju ruang makan.
"Oppa ... Aku baru tahu kalau Min Hyuk oppa tinggal di sebrang oppa."
"Ia jarang ada di rumah. Ia sibuk. Ia lebih sering di luar."
Hana membuka kulkas. Mengambil cake dan menaruhnya di mangkuk. Menuangkan susu ke atas cake. Ia membuat tiga mangkuk, untuknya, Jung Kook dan Yoon Gi.
"Aku lihat di acara TV. Kalau dikasih susu cair, cakenya jadi moist. Bisa-bisa aku habis banyak." Hana menyantap cake yang basah dengan susu tadi.
"Noona ... Kalau Noona makan banyak cake yang kalorinya tinggi ditambah susu full cream yang kalorinya tinggi juga nanti Noona jadi gen-" Jung Kook melihat tatapan tajam dari Hana.
"Nanti Noona jadi seksi." Hampir saja bibir Jung Kook berucap gendut.
Mulut ... Mulut ... Hampir saja. ~ Jung Kook bernafas lega. Ia tak mau jadi kambing.
"Bilang aja gendut. Kenapa juga harus diganti kata seksi," ucap Yoon Gi.
"Oppa ..." Hana tidak terima.
"Dulu waktu kita masih pacaran ukuranmu 32, kan. Sekarang pasti 38 mau ke 40, kan?"
Hyung tau ukuran Noona? ~ Jung Kook terkejut.
"Itu karena aku masih menyusui Kiki. Nanti juga bakal mengecil."
"Jangan. Ukuran yang sekarang sudah pas." Jung Kook tidak ingin Hana menjadi kurus.
"Hyung ... Kau tak takut jadi kambing. Noona itu paling sensitif dengar kata gemuk dan kata sejenisnya." Jung Kook berbisik.
"Aku hanya bilang apa adanya. Kalau ia terus makan banyak, bisa-bisa ia jadi dwaeji eomma."
"Hyung ... Aku nggak tanggung jawab kalau besok cuma ada sayur seharian untuk makan."