Bulan perlahan menampakkan dirinya, bersama bintang-bintang di langit.
Kiki masih bermain bersama Tae Tae di penginapannya. Hana dan Jung Kook keluar dari kamar dan menikmati bulan purnama.
Hana berdiri memegang pagar pembatas rumah terapung dan Jung Kook memeluk Hana dari belakang. Jari-jari Hana menangkup jari-jari Jung Kook.
"Noona ...."
"Iya ..."
"I love you ..."
"I ... "
Iya ... Noona ...
Katakan "I love you too, Kookie"
"Hatchi ... Hatchi ..." Hana bersin sebelum sempat mengucapkan I love you too.
Astaga ...
Kenapa pake acara bersin segala.
Noona pasti kedinginan.
Jung Kook mengambil selimut dari dalam kamar dan menyelimuti Hana.
"Gomawo." Hana berterima kasih. Sebenarnya pelukan dari Jung Kook sudah lebih dari cukup. Tapi malam ini terasa lebih dingin dari biasanya.
Hana dan Jung Kook melihat bulan purnama lagi. Dulu saat Hana masih mengandung Kiki, mereka sering menghabiskan malam melihat bulan dan bintang. Kesan romantis didapat dan mereka tidak harus mengeluarkan uang karena saat itu keadaan keuangan mereka masih kurang.
"Kookie ...."
"Apa kau tahu kalau temanmu tinggal di bulan?"
"Maksud Noona?" Setahu Jung Kook tidak ada temannya yang berprofesi sebagai astronaut.
"Bukan teman sungguhan tapi kelinci."
Fix ini. Kiki niru Noona.
[pic]
"Ada legenda kalau kelinci tinggal di bulan dan membuat mochi."
"Kau lihat gurat-gurat gelap di bulan?"
"Perhatikan ...."
"Seperti kelinci, kan?"
"Dulu ada seorang dewa penjaga bulan menyamar menjadi seorang pengemis."
"Ia meminta makan kepada hewan karena lapar."
"Monyet membawakannya buah-buahan."
"Rubah membawakannya ikan."
"Sedangkan kelinci yang pendek tidak bisa mengambil buah yang terletak di atas pohon."
"Ia juga tidak bisa menangkap ikan."
"Ia membuat api dan hendak mengorbankan dirinya supaya pengemis bisa makan."
"Pengemis yang tersentuh menampakkan wujud aslinya."
"Ia mengajak kelinci untuk tinggal bersamanya."
"Kelinci itu sedang menumbuk untuk membuat mochi untuk dewa sekarang."
"Noona ...."
"Iya ...."
"Kau ingin membuat 'mochi' sekarang?"
"Kau lapar?"
"'Mochi', Noona."
"Aku nggak bawa mochi. Tapi aku masih ada stok camilan kalau kau lapar" Hana hendak masuk ke dalam kamar mengambil camilan untuk Jung Kook.
"Aku nggak lapar."
"Aku masih kenyang." Jung Kook menahan Hana.
Tadi katanya mau mochi.
Kenapa sekarang Jung Kook bilang ia masih kenyang?
Mana yang betul?
"Mochi?"
"Iya .... Mochi."
Noona sudah tahu maksudku?
"Nanti aku belikan kalau aku lihat toko mochi."
Noona!
"Cup ...." Satu ciuman dari bibir Jung Kook mendarat di pipi Hana.
"Kookie .... Kau nggak perlu diam-diam menciumku."
"Langsung aja." Hana membalas ciuman Jung Kook tepat di bibir.
Noona ...
Akhir-akhir ini kau jadi lebih agresif.
Tapi aku suka ...
Karena selama ini selalu aku yang berinisiatif.
Jung Kook menggendong Hana ala bridal style tanpa melepas ciuman mereka. Jung Kook bergerak ke arah kamar terapung. Hana membuka pintu dan menutupnya rapat-rapat.
Jung Kook menaruh Hana di ranjang.
"Noona ...."
"Kookie ...."
Pakaian mereka satu persatu tergeletak di lantai.
"Tok .... Tok .... Tok ...." Pintu kamar terapung di ketuk.
"Appa .... Eomma ...." Suara Kiki terdengar di luar rumah.
Hana langsung mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. Sedangkan Jung Kook mengenakan celananya dengan cepat.
Jung Kook membuka pintu kamar.
"Kiki bilang ia mau tidur di sini malam ini" Tae Tae menyerahkan Kiki ke Jung Kook. Ia berpamitan pulang kembali ke penginapannya.
Kiki menguap. Jung Kook menaruh Kiki yang mengantuk di ranjang. Menepuk-nepuk pantat mungilnya.
Hana keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Ia juga merasa mengantuk. Ia tertidur di sebelah Kiki.
Malam ini gagal lagi membuat 'mochi'.