webnovel

bercukur

Hana menyentuh dagu Jung Kook.

"Sudah waktunya untuk bercukur" kata Hana.

"Cukurin" kata Jung Kook manja.

Kookie ... Kau, kan, bisa cukur sendiri ...

Jung Kook memajukan wajahnya hendak mencium Hana.

Tapi kalau Jung Kook tidak bercukur, aku bakal gatal-gatal kena rambut kecilnya.

"Cukur dulu" kata Hana sambil menutup bibirnya dengan tangannya.

"Satu kali aja, Noona" pinta Jung Kook sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Nggak" Hana menolak tegas.

Dengan terpaksa Jung Kook ke kamar mandi hendak bercukur. Hana mengikuti Jung Kook ke kamar mandi. Ia mulai mengoleskan shaving cream ke dagu Jung Kook.

Kiki melihatnya.

"Eomma ..." Kiki menempelkan tangannya ke dagu dan pipinya.

"Kiki mau cukur juga?" tanya Hana.

"Eh ... Cukul" Kiki menjawab sambil mengangguk.

Hana mencuci tangannya dan menuju ke kulkas. Ia mengambil whipped cream kaleng dan menyemprotkannya ke tangan mungil Kiki.

Kiki mulai mengoleskan whipped cream ke dagu dan pipinya. Ia ingin meniru ayahnya.

Tapi tentu saja Kiki tidak menggunakan pisau cukur. Kiki yang masih batita belum mempunyai rambut kecil di wajahnya. Kiki menggunakan jari-jari mungilnya untuk membersihkan "krim cukur" di wajahnya. Setelah itu ia memasukkannya ke dalam mulutnya.

Whipped cream emang enak.

Hana berdiri di depan Jung Kook. Hana menaiki kursi kecil untuk menyamakan tingginya dengan Jung Kook. Satu tangannya memegang bagian belakang kepala Jung Kook.

"Jangan coba-coba menciumku sekarang" perintah Hana saat wajah Jung Kook mulai bergerak ke arahnya. Krim cukur masih melapisi rahang Jung Kook. Ia tak mau krim cukur Jung Kook mengenai wajahnya.

Hana mulai menggerakkan pisau cukurnya. Membuat bersih wajah Jung Kook dari rambut-rambut kecil.

"Sudah selesai" kata Hana.

Jung Kook mencuci wajahnya dan membubuhkan after shaving cream ke wajahnya. Ia merawat wajahnya tentu saja untuk Hana. Ia tak mau Hana berpaling darinya. Terlalu banyak saingan di luar sana.

Hana mulai membuat sarapan. Ia menumis bawang dan wortel juga kubis yang sudah diiris tipis-tipis. Tak lupa memasukkan sosis. Kemudian nasi. Tak lama kemudian jadilah nasi goreng.

Nasi goreng mengepul hangat. Kiki mulai menyendoknya ke mulutnya. Ia memakan sosis kesukaannya terlebih dahulu baru kemudian nasi dan sayur.

Nasi berhamburan di sekitar Kiki. Tapi Kiki memungutinya satu persatu lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.

🌼🌼🌼

Jung Kook mengajak Hana dan Kiki bersepeda. Hanya di taman saja. Kiki yang masih kecil duduk di keranjang depan yang sudah dimodif agar Kiki nyaman duduk di sana. Hana duduk di bagian belakang.

Jung Kook mulai mengayuh sepeda.

Berat ... Berat ... Noona sudah tambah berapa kilo lagi bulan ini?

Hana mencubit Jung Kook.

Tidak boleh ngomongin Noona walau dalam hati. Noona itu bisa membaca pikiranku?

Kiki tertawa saat angin menerpanya. Jung Kook mulai mengayuh sepedanya keluar taman dan mengelilingi kompleks.

"Kookie ... Kita beli donat dulu" kata Hana sambil menepuk pundak Jung Kook saat ia melihat penjual donat.

Jung Kook menghentikan sepedanya sebentar di mobil yang menjual donat. Ia membeli donat untuk sarapan.

Jung Kook menggendong Kiki. Kiki menunjuk donat yang ia mau, donat coklat. Hana juga memilih satu, donat keju kesukaannya.

Tapi tentu saja satu donat tidak akan cukup bagi seorang Jeon Jung Kook. Ia membeli lagi beberapa buah donat untuk camilan di rumah.

foto-foto yang berhubungan dengan cerita ada di kolom komentar paragraf dan [pic] karena di webnovel tidak bisa upload gambar di ceritanya.

Hana_Storycreators' thoughts