"Huh. Dasar." Rion tersenyum lalu kembali memacu kudanya mengejar Anwen. Untuk sejenak dia melupakan masalahnya. Ejekan Anwen membuatnya terprovokasi hingga membangkitkan semangat di dalam dirinya yaitu semangat untuk….
Bersaing!
"Ya g kalah adalah pecundang!" ucapnya saat dia membuat kudanya melesat melewati Anwen.
"Tidak akan kubiarkan!" Anwen melakukan hal yang sama kepada kudanya dan mereka silih berganti saling mendahului serta melempar ejekan yang membuat l untuk bersaing semakin bertambah besar.
Awan debu mengepul ketika mereka membantu arah kembali ke garis awal.
Booooh!
"Yang Mulia, Luar biasa." Para wanita yang ada di tempat tersebut merasa sangat terpesona melihat Rion mengendarai dengan sangat gagah.
Di antara penonton tersebut seorang pemuda bermata biru seperti permata safir memperhatikan sosok Anwen dengan lekat. Dia adalah Kaven Carolus, putra dari Duke Carolus yang dijodohkan dengan Anwen.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com