"Dah Cupu! Gue pulang sama pacar kesayangan gue ya?! Semoga lo nggak dapat tumpangan, biar basah kuyup kehujanan."
Khanza bungkam menghayati setiap ledekan. Begitu sombongkah wanita cantik tersebut hanya dengan memilik Arif yang tampan rupawan?
"Dia pikir ketampanan itu akan kekal dan dia pikir Tuhan tidak dapat membolak-balikkan perasaan?" gumam Khanza meremehkan kesombongan Vera.
Duar!
Duar!
Geledek menggelegar bersambung. Sontak rintik hujan turun dari langit. Bernaung di bawah tasnya, Khanza berlari ke seberang jalan karena ada halte buat berteduh. Namun siapa sangka malang mendekat, sebuah mobil hitam melaju ke arah gadis cupu tersebut.
Citt!!
"Aaa!" jeritan Khanza menggema.
Decitan suara ban mobil di paksa rem mendadak. Khanza hampir saja di tabrak sesorang. Untunglah takdir hidupnya masih panjang. Mendekap tas, gadis cupu tersebut masih terpaku seraya mengumpulkan nyawa yang menghilang entah kemana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com