Mengikhlaskan adalah taraf tersulit di dalam cinta. Namun, terkadang keadaan memaksa kita untuk senatiasa menjalaninya, lalu bisa atau tidak? biarkan waktu yang menjawab.
Khanza Arisha.
***
Pagi luar biasa cerah sementara air muka Randra malah bermuram durja. Melempar tas ke atas meja, lelaki yang diberi gelar playboy sekolah itu, kini menekuk muka dan besungut dengan kesalnya.
"Kerjaannya nuduh orang saja, mana pakai doa-doa sembarangan. Aku juga mana mau mati muda."
Arif dan Khanza—dua sejoli yang sedang mengobrol dengan asik pun terperanjat kaget. Menatap heran pada sahabat mereka, lalu keduanya saling lempar tatapan satu sama lain.
"Kenapa lo, pagi-pagi?" tegur Arif.
Belum sempat Randra menjawab, Dea datang dengan wajah terlipat sama masam. Berdiri di samping meja Randra, ia pun menatap nyalang kekasihnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com