Membalas dendam pada Sony tidak juga melegakan hati Arif, toh yang terjadi masih menyisakan selaksa peristiwa. Ada anggota geng comel lain yang pemuda itu belum tahu nasib dan cara membalasnya bagaimana.
Arif, Randra, dan Faizal sedang berada di pinggir jalan sepi, mereka memarkirkan motor dan mobil secara berhadapan. Arif duduk di atas motor, sementara Randra dan Faizal bersandar di depan mobil Arif.
Seraya menyulut sebatang rokok, pemuda yang habis mengungkapkan emosinya itu mencoba menyehatkan pikirannya. Menghembuskan asap dari mulut dan hidung ke udara, Arif setidaknya merasa lebih tenang sekarang.
"Gimana, Rand," gumam Faizal yang masih mampu di dengar Randra.
"Biarkan saja dulu, biar dia mengatasi emosinya sendiri." Randra sudah pasti tahu bagaimana kebiasaan sahabatnya setiap kali ada masalah. Membiarkan Arif merokok, mungkin dengan begitu bisa menghempaskan amarah lelaki itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com