Tidak butuh waktu lama untuk Faizal dan Khanza sampai ke lokasi, hanya butuh waktu sepuluh menit menempuh perjalanan. Namun semuanya tetap terasa lama karena mereka masih dalam keheningan yang sama.
Apa Khanza marah sama gue, ya? pikir Faizal yang akhirnya merasakan kecanggungan yang luar biasa.
Tes-tes-tes!
Rintik hujan pun mulai menetes perlahan. Jatuh satu persatu membasahi tanah.
"Yah hujan!"
Khanza berlari mencari tempat berteduh, masuk ke dalam base camp tempat Faizal dan yang lain biasa berkumpul bersama.
Faizal pun turut menyusul Khanza setelah memarkirkan dengan benar motornya.
"Khanza!" seru Fatih. Melihat tidak ada Arif, dia pun langsung mendekati gadis cupu itu.
"Gue juga kangen sama lo," celetuk Faizal yang datang-datang menepuk pundak Fatih.
"Sialan lo, Fa!" umpat Fatih.
Gelak tawa terdengar di tempat itu.
"Lo nggak sama Arif, Za?" tanya Aldi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com