Walau dengan di paksakan akhirnya pecel ayam yang gadis siapkan untuk ku berhasil aku habiskan. Meski tak habis bersih namun cukup lah untuk membuat gadis tidak membaweli ku.
"Kamu ngga nelepon abang? Abang dari tadi kirim pesan menanyakan keadaan kamu, kayanya dia juga khawatir banget karena pacarnya tiba tiba hilang tanpa kabar" Ujar gadis kemudian saat aku sedang asik memperhatikan apa yang sedang ia kerjakan.
Dasar orang pintar. Sedang liburan seperti ini saja ia masih saja mengotak atik soal yang ada di modul modul nya.
Membuat aku yang melihat nya menjadi gemas. Mau bingung tapi itu gadis. Jadi apa yang bisa aku lakukan selain menonton nya menarikan pinsil nya di buku yang sepertinya ia gunakan sebagai kotretan itu.
Aku pun melihat jam ketika gadis menyebut nama abang nya. Sudah hampir tengah malam.
Sebenarnya jika gadis tidak mengatakan apa apa tentang abang nya. Aku tak akan ingat sama sekali. Kada sedang terlarut dengan rasa rindu ku kepadanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com