"Hendak kemana kamu, Saga?" tanya Nyai Rangkih yang sedang terduduk pada kursi goyang ketika melihat Saga gelagapan karena buru-buru mengemas beberapa keperluan untuk perjalanan jauh.
"Aku harus pergi," jawabnya.
"Iya, pergi kemana?" tanya Nyai Rangkih bersikeras.
"Menemui guru ku."
"Guru mu?" Nyai Rangkih bangkit berdiri dari kursi goyangnya. "Mau apa?"
"Memperjuangkan kebebasan ku." Saga Winata mengenakan caping rotan di kepala ditambah cadar hitam menutupi mulut dan hidungnya.
"Kami bisa membantu mu, Saga. Sementara kamu aman di sini," bujuk Nyai Rangkih.
"Tetapi aku tidak bisa menunggu terlalu lama. Mereka mulai menyandera orang yang ku cintai." Saga langsung mengikatkan perbekalannya pada leher kuda kemudian ia menaikinya. "Kalau urusan ku sudah selesai, aku pasti akan kembali kemari, Nyai."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com