webnovel

Awal

Namaku Mythia Belliard, seorang pelajar sekolah menengah atas di Korea, Gangnam. Saat itu, pelajaran tengah berlangsung aku menatap buku ku dengan seksama, memperhatikan penjelasan yang diberikan guru padaku.

Terdengar beberapa suara murid-murid yang sedang mengeja dengan keras. Aku dibelakang sini hanya terdiam sambil menyadari sesuatu yang tidak beres mulai terjadi. Ku rebahkan kepalaku di meja, semakin lama aku merebahkan kepalaku diatasnya suara teman-teman ku yang keras itu mulai menghilang.

Hening dan sepi, bahkan hawa disini terasa dingin. Aku mendongakkan kepalaku keatas, menatap seisi kelas yang sudah kosong. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku kebingungan.

Meskipun begitu diriku tetap mencoba untuk berpikir positif, bisa saja tadi aku bermimpi tentang temanku yang mengeja dikelas. Kuambil tasku, aku mengenakan jaket tebal untuk melindungi suhu tubuhku.

Korea saat itu sedang dalam musim dingin jadi hawa kelas pun rasanya sangat dingin. Aku berjalan dilorong, tidak ada seorang pun berjalan di lorong sekolah. Biasanya jam segini murid-murid masih ada yang berjalan hanya untuk sekedar mengobrol saja.

drettt...dretttt...

Handphone di saku ku bergetar. Aku menjawab telepon itu dengan cepat "Ya! Mythia, kau dimana saja? kami menunggu mu di Lab. Saat ini bapak guru Lee mengomel dan menyuruh seseorang untuk mencari dirimu, jika kau tidak datang segera maka hukuman akan jatuh padamu."

"H-ha? bukankah ini jam 11 malam, mengapa aku harus ke ruangan Lab lagi?" Tanya Mythia yang semakin linglung.

"Kau gila ya! ini masih jam 3 sore, bahkan jika aku menyalakan senter pun tidak ada gunanya karena matahari masih ada di langit sana."

"Cepatlah kau datang kesini!"

Tutt....Tut....

Mati, teleponnya sudah mati. Menatap ke sekeliling sekolah, langit sangat gelap dan lampu-lampu disekolah ini juga sangat redup. Entah sekarang aku baru menyadari sesuatu, jika ini adalah dunia yang berbeda.

Aku menatap ke sekeliling, didepan ku terlihat sesosok wanita berdiri dengan baju berwarna merah terang, dia berdiri di jendela sekilas terlihat bergabung dengan bulan yang berada di langit.

Dinding disamping ku berubah, bolong-bolong seperti hal yang ditakutkan oleh pemilik phobia Trypophobia. Mengerikan, suasana disini sangat mengerikan. Sekarang aku mengerti, aku dalam alam bawah sadar ku.

"Mythia."

Suara yang terdengar lembut namun nyaring, aku tertarik kebelakang seolah-olah aku terlempar oleh angin. Disaat itu, aku tidak tau apa yang terjadi padaku hanya mengingat ketika diriku ditarik dilorong sekolah.