webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Acción
Sin suficientes valoraciones
205 Chs

200. Pertempuran

Di tempat terpisah. Zhi Zhu terpental beberapa meter. Tubuhnya menghantam pintu rumah yang terbuat dari bilik dan bambu itu.

Zhi Zhu masih terseret ke belakang. Tenaga luar biasa yang dihasilkan dari serangan kombinasi Tang Xiu dan Lin Yan membuatnya kehilangan keseimbangan atas tubuhnya. Hingga akhirnya tubuh Zhi Zhu mendarat pada tempat tidur yang hanya beralaskan jerami saja.

"Sayang," sebut Zhi Zhu sambil menahan derai air matanya. Mulutnya sudah memuntahkan darah segar. Deretan giginya telah berwarna merah darah.

Tangan-tangannya bergetar saat hendak menyentuh sosok pria yang terbaring di tempat tidur itu. Dia ingin membelai wajah pria yang kondisinya sudah pucat pasif itu. Tenaganya sudah terkuras habis karena pertarungan sengit antara dirinya dengan Tang Xiu, Xiao Yuan dan Lin Yan.

"Sayang," lirih Zhi Zhu kembali. Dia pun terbatuk-batuk dengan darah segar yang terus dimuntahkannya. Gumpalan darah yang keluar bukan berwarna merah, tetapi hitam pekat.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com