webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Acción
Sin suficientes valoraciones
205 Chs

134. Menunggu

"Apa?"

"Apa yang kau katakan tadi? Kekasih? Jadi kau ingin memiliki kekasih?"

Wu Yi Fan datang mendekat. Kali ini sorot matanya cukup berbeda dari yang sebelumnya. Dia, jika mendengar adiknya membicarakan tentang 'kekasih' maka rasanya jantungnya itu ingin meledak.

Lihat saja setelah ini, pasti Wu Yao akan dimarahi olehnya.

"Jadi, kau ingin pergi ke Qing, hanya untuk mencari kekasih?!"

Bruk... Memukul meja. Kedua tangannya mengepal, dan menjadikan meja yang tidak bisa berbica itu sebagai luapan emosi dia.

Sekali pukulan membuat Wu Yao sontak terkejut. Rupanya yang lugu tiba-tiba tertunduk takut, inilah yang terjadi jika dia tidak bisa menjaga mulutnya. Dia selalu saja bicara seenaknya, sudah tahu kakaknya itu sensitif, masih saja berkata sembarangan.

"Jawab pertanyaanku!" membentak dan disertai dengan memukul meja satu kali lagi.

"Iya!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com