Tadinya, Xiao Zhan juga berniat langsung pulang. Tapi karena perutnya berbunyi, Zhan pun membelokkan mobil dulu seperti Apo. Bedanya, dia ke sebuah toko roti.
"Oh, mau pesan rasa matcha, Tuan? Boleh! Tapi itu baru saja masak. Saya angkat dulu dari oven," kata seorang koki yang baru lewat.
"Baik," kata Xiao Zhan dengan senyuman.
Xiao Zhan pun duduk manis untuk menunggu. Dia mengecek sosmed dengan perut lapar, penasaran kenapa Apo sudah update padahal masih di jalan.
DEG
"Kok ... fotonya ada darah juga?" gumam Xiao Zhan. Dia pun segera reply postingan tersebut, sementara Apo malah langsung tidak aktif. "Pasti ada yang tidak beres ...."
Beberapa saat kemudian, pastry memberitahu Xiao Zhan bahwa roti-rotinya siap dibawa. Kebetulan berita TV kafe menyiarkan kerusakan pada sebuah restoran, jadi Zhan terdiam lama untuk menyimak kabarnya.
"Intinya tak ada yang yakin itu siapa, huh?" pikir Xiao Zhan. Dia pun membayar dengan perasaan gamang, sampai Apo menelepon dari seberang sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com