Tidak perduli seberapa derasnya air hujan mengguyur tubuhnya, Naura tetap bersimpuh di depan pemakaman keluarganya.
"Sepertinya, akan membutuhkan waktu lama untukku datang lagi. Aku membutuhkan waktu menenangkan hati," gumam Naura.
Selesai berpamitan, tanpa membawa bekal apapun, Naura kembali ke bandara. Malam sudah sangat larut.
Naura menatap langit sebelum masuk bandara. "Apa ditempat itu, aku akan menemukan jawabannya?" gumam Naura.
Pakaian yang Naura kenakan sudah basah kuyup. Namun, karena terlalu lama menunggu penerbangan berikutnya, pakaian itu kembali kering.
Tidak ada teman. Tidak ingin merepotkan siapapun. Naura pergi tanpa kata. Membuat Ken begitu cemas.
"Kakak, aku ingin menceritakan segalanya padamu."
**
Nao setiap hari pergi ke pemakaman palsu milik Diego. Dia selalu memeriksa perekam suara yang sengaja dia pasang di sana secara sembunyi.
"Apa caramu ini akan berhasil?" tanya Alfi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com