Naura dan Delice keluar dari gedung itu. Kematian Tuan Haris sudah Naura tentukan. Naura menahan airmatanya.
Sejak matanya terbuka dipagi hari, ketenangan sudah tidak ada lagi. Resah, khawatir, sedih, padahal Naura tidak tahu apa yang membuat perasaannya bercampur aduk itu terbangun.
Naura berfikir, setelah bertemu Tuan Haris yang selama ini menyamar menjadi Ayahnya, perasaan resah itu akan hilang tapi ternyata tidak.
Melihat kondisi Tuan Haris, Naura hanya merasa iba. Mau bagaiman pun pria paruh baya itu pernah menghabiskan waktu beberapa tahun masuk ke dalam kehidupan Naura.
Naura masuk ke dalam mobil, melihat ponselnya dan membaca pesan dari Diego. Pesan yang membuat hati resah menjadi semakin gundah.
"KAKAK AKAN BERANGKAT MENEMUI HAMID GUL. JAGA DIRIMU BAIK-BAIK BERSAMA DELICE. KAKAK MENCINTAIMU, NAURA!"
'Perasaan apa ini? Kenapa perasaan resahku menjadi semakin jelas?' batin Naura.
Brakkk!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com