"Naura, aku ingin kau mengandung anakku!"
"Mengandung? Ap--apa tidak sebaiknya kita menikah dulu," jawab Naura.
"Hamil atau tidak, kita akan tetap menikah!"
"Ahhhhhhhh, Delice!" Naura mencengkram lengan Delice.
Tubuh Naura yang terbaring, di angkat begitu saja oleh Delice sampai keduanya saling duduk bertumpang tindih.
"Aku ingin gaya ini, kau tidak masalah, bukan?" bisik Delice.
"Ak--aku... Ahhhhhh!" Delice mengecup telinga Naura yang sensitif.
Tangan Naura di arahkan Delice untuk memeluknya, sedangkan tangan Delice menyentuh pinggul Naura yang sintal.
Delice mengajari Naura perlahan untuk bergerak dan mengimbangi goyangannya.
"Terlalu sempit dan menggigit. Rasanya aku ingin cepat keluar tapi aku masih ingin menikmatinya lebih lama," ucap Delice.
"Kita bisa melakukannya lain hari," ceplos Naura.
"Benarkah? Kau janji?" senyum sumringah menghiasi bibir Delice.
'Apa yang baru saja aku katakan? Huhhhhhh, dasar gila! Sangat memalukan,' batin Naura.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com