webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horror
Sin suficientes valoraciones
284 Chs

PENAMPAKAN DI PAGI HARI

"Maaf, apakah Aa bekerja di penginapan ini?" tanya Adam sambil mencoba tersenyum ramah.

"Iya, ada apa, A?" kata lelaki tersebut balik bertanya.

"Saya bisa meminta tolong untuk mengambilkan minuman? Karena saya haus sekali," jawab Adam.

"Ingin minuman apa, A?"

"Air putih saja."

"Saya antar ke kamar Aa atau Aa ikut dengan saya ke dapur?" tanya lelaki tersebut.

"Saya ikut saja, biar cepat," jawab Adam.

Akhirnya mereka berdua berjalan bersama menuju ke arah dapur. Di sana tampak ada pula seorang perempuan muda, yang sedang memasak untuk sarapan pagi para pengunjung penginapan.

"Teh, ini sayurnya, saya mau mengambilkan air minum dulu untuk tamu penginapan," ucap lelaki tersebut.

"Yang mana tamunya?" tanya perempuan tersebut.

"Itu yang ada di depan pintu!" jawab lelaki tersebut sambil menoleh ke arah Adam yang berdiri di depan pintu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com