webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horror
Sin suficientes valoraciones
284 Chs

BAB TERAKHIR

"Sudah biarkan saja Om Sony nanti biar Polisi yang mengurusnya, yang terpenting kita harus menolong Adam dan juga barang bukti mayat Nia yang ada di dalam kotak es sudah ada," jawab Miguel memutuskan.

Mendengar perkataan Miguel tersebut, Wisnu segera mematikan kameranya. Lalu menelfon Polisi dan juga ambulans, untuk segera datang ke lokasi tempat mereka berada saat ini.

Miguel segera bergegas masuk ke dalam mobil Adam dan mengambil sebuah senter kecil, yang terdapat di dalam mobil tersebut. Lalu mencoba menerangi pinggir jurang, untuk melihat ke mana kira-kira tubuh Adam terjatuh.

Saat ini Miguel dapat melihat bahwa Adam tengah memegang sebuah batang pohon, yang berada di pinggir jalan tersebut. Dan nampak sedang bertahan, agar tidak terjatuh lebih jauh lagi ke dalam jurang. Sedangkan kotak es berisikan mayatnya Nia, sudah jatuh ke dalam jurang lebih jauh.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com