webnovel

My version, Lucia [Hunter x Hunter]

Aku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari tidurku dan membuka mataku, aku terkejut dan bingung. Kenapa? Ya karena aku bukan berada di dalam kamarku sendiri. Sepertinya aku sudah berada di dunia yang bukan dari duniaku. Aku melihat sekelilingku, tidak ada jendela, hanya ada satu pintu besi yang terkunci, dan ada banyak boneka dan mainan di ruangan ini. Kenapa aku terkurung di tempat ini? Entah kenapa aku merasa tempat ini tidak asing, dan aku sering melihat hal-hal seperti ini. Tapi dimana ya? Aku sangat yakin, kalau aku berada di dunia anime. Tunggu itu berarti... Apa aku mati?! Atau bereinkanasi? Bertransmigrasi? Tunggu! Kenapa tidak ada Dewa atau Dewi atau Tuhan yang akan memberikanku system atau apa pun itu yang biasanya muncul seperti yang aku baca di novel-novel pada umumnya? Silva, ayahku memberiku tugas dan aku keluar meninggalkan rumah. Aku mengikuti ujian Hunter. Bisakah aku menjadi seorang Hunter profesional bersama Gon dan teman-temannya? -------------------------------------------------------------- Sebelum membaca lebih lanjut, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata-kata yang menyinggung atau tidak berkenan dihati. Cerita ini hanya untuk kesenangan saya sendiri atau hanya untuk menghibur semata. Cerita ini hanyalah fiksi penggemar dan di ambil dari cerita HxH (Hunter x Hunter). Semoga kalian suka ya. Selamat membaca :D

Rybee · Cómic
Sin suficientes valoraciones
145 Chs

87 - Killua's x Competition x Gyou Part 1

Satu bulan kemudian, Gon akhirnya diperbolehkan untuk belajar Nen kembali setelah sekian lamanya. Sesuai perjanjian sekarang Gon, Killua dan Lucia berada di apartemennya Wing untuk mempelajari Nen bersama Zushi.

Wing pun memuji Gon yang berhasil menepati janjinya untuk tidak menggunakan Nen selama dua bulan penuh. Gon berkata bahwa itu semua berkat tali yang terikat di jari kelingkingnya. Setiap kali dia merasa tidak sabaran dan hampir lepas kendali, maka dia akan melihat jarinya.

Wing berkata bahwa tali yang terikat di jari kelingkingnya Gon bukanlah tali biasa. Tali itu sudah dimasukkan sebuah Nen miliknya. Gon pun terkejut. Wing hanya tersenyum melihat reaksi Gon.

Killua : Terus dari mana anda tahu, jika dia menepati janjinya? Gimana kalau dia latihan secara diam-diam?

Gon langsung cemberut, dia memajukan bibirnya ke arah depan dan menggembungkan pipinya.

Lucia : Simple saja. Jika Gon menggunakan Nen, maka otomatis tali itu akan langsung terputus.

Killua : Maji? (Serius?)

Wing : Yang dikatakan Lucia-kun itu benar (tersenyum)

Gon melihat ke arah tali itu dan Wing berkata untuk langsung membuktikan perkataan Lucia. Wing menyuruh Gon mencoba untuk melepaskan keluar aura Tennya. Dengan senang hati, Gon langsung menunjukkan auranya.

Seketika itu juga, talinya langsung terputus. Selain itu, Zushi juga memuji auranya Gon yang begitu indah, hebat dan semakin kuat dari sebelumnya. Disamping itu, Wing merasa puas dan juga bangga pada Gon.

Killua : Wing-san, apa kau melihat pertandingannya Hisoka vs Kastro?

Wing : Ya, aku melihatnya.

Killua : Aku penasaran, kekuatan macam apa yang digunakan Hisoka? Kenapa dia bisa menggerakan tangannya yang putus?

Wing : Hmm, itu pertanyaan sulit.

Lucia : Hisoka menggunakan aura Nen Bungee Gumnya dan menyembunyikannya dengan menggunakan In** (tersenyum)

(**In adalah bentuk lanjutan dari Zetsu yang digunakan untuk membuat aura seseorang tidak terlihat, secara efektif menyembunyikannya. Tidak seperti Zetsu, bagaimanapun, In tidak menghentikan aliran aura pengguna. Sebaliknya, dia menyembunyikannya, membuatnya tidak mungkin untuk melihat dengan salah satu dari kelima indera. Teknik ini sangat cocok untuk meluncurkan serangan diam-diam atau jebakan.)

Killua : Apa? (bingung)

Lucia : Tentu saja itu tidak akan terlihat jika tidak menggunakan Gyou** (tiba-tiba bergumam dengan suara kecil) Tapi Gyou-ku tidak terlalu bagus sih...

(**Gyou atau bisa di sebut fokus, di mana pengguna Nen memusatkan sebagian besar dari aura mereka ke dalam satu bagian tubuh tertentu. Ini meningkatkan kekuatan satu bagian tubuh, tetapi membuat bagian tubuh lainnya lebih rentan. Gyou paling sering digunakan di mata, memungkinkan pengguna Nen untuk melihat aura dan konstruksi Nen yang disembunyikan dengan In serta jejak aura yang begitu samar sehingga mereka mungkin luput dari perhatian.)

Wing : Lucia-kun, maukah kamu menunjukkan Gyou-mu padaku?

Lucia : Tentu (tersenyum)

Wing : Tapi sebelum itu... Gon-kun, kau belum melihat video pertarungannya, kan?

Gon : Ya, belum sempat bahkan sampai sekarang.

Wing : Nah, bagaimana kalau kita melihat langsung dari rekamannya dan akan kujelaskan semuanya. Ini akan menjadi pelajaran pertama untuk kalian (tersenyum)

Mereka pun melihat rekaman pertandingannya Hisoka melawan Kastro. Wing menjelaskan secara panjang lebar. Wing berkata untuk bisa melihat pertandingan Hisoka harus bisa menggunakan Gyou, karena Hisoka menyembunyikan semua aura Nennya dengan In.

Akan tetapi, untuk bisa menggunakan Gyou, maka harus bisa menguasai Ren terlebih dahulu. Setelah itu, mau tidak mau Zushi, Gon dan Killua mulai berlatih Ren mereka. Wing juga menyuruh Lucia untuk ikutan berlatih Rennya supaya bisa lebih kuat dan tajam.

Wing : Wakarimashita ne? (Apa kalian mengerti?) *tersenyum ramah* Yang pertama, Ren dulu, kemudian setelah sudah menguasainya, belajarlah Gyou. Dengan begitu, kalian baru bisa melihat apa yang dilakukan Hisoka seperti kemampuan yang dimilikinya dan juga bisa menggunakannya dalam pertandingan. Lalu untuk bisa melampaui kemampuan Hisoka, kau harus melalui tahapan pembelajaran Nen yang cukup lama.

Lucia : Cukup lama saja juga tidaklah cukup.

Gon : Begitukah?

Lucia : Ya, karena dengan kekuatan biasa-biasa saja tidak mungkin bisa mengalahkannya dan tentu juga itu diperlukan latihan yang banyak.

Wing : Itu karena setiap manusia masing-masing mempunyai kemampuan dan kekuatan dengan proses pembentukan yang berbeda. Jadi, Nen setiap orang itu akan berbeda-beda.

Meskipun ekspresi Gon masih tetaplah sama, akan tetapi Lucia bisa tahu pasti saat mendengar isi hatinya, di samping itu juga mata Gon sedikit bergetar.

Gon merasa semangat dan juga merasa sedikit khawatir. Itu semua terkumpul menjadi satu. Dia menatap dan mendengar semua perkataan dan penjelasan Wing dengan sesakma. Semua yang menyadarinya hanya bisa tersenyum.

Lalu tiba-tiba Lucia teringat dengan pertarungan antara Pitou melawan Gon yang pernah dia tonton di dunianya, pada saat itu kekuatan Gon yang berubah dratis dan menjadi super fokus itu sangatlah luar biasa.

Lucia : Tenanglah. Kau pasti bisa, Gon! (tersenyum)

Killua : Itu benar! Seperti yang Luci dan Wing-san katakan, latihan saja yang banyak.

Zushi : Semangat, Gon-kun! Killua-kun! Lucia-san!

Lucia : Ya, terima kasih. Kau juga ya, Zushi-kun (tersenyum)

Wing : Kalau begitu, berlatihlah dengan keras dan teruslah bertambah kuat sebisa mungkin, untuk itu kalian perlu latihan ini. Jika serius mempelajarinya, kau juga bisa meniru kemampuan orang lain. Itu yang perlu dijadikan pedoman untuk kedepannya.

Killua : (Kekuatan ya...) Berarti aku bisa membaca pikiran dan bertelepati juga seperti yang dilakukan oleh Luci?

Lucia : Fufufu, kalau itu oniichan tidak mungkin bisa (tersenyum meremehkan)

Killua : Apa?! Kenapa tidak bisa?

Wing : Bisa kecuali kalau kau juga tipe pengguna Nen Spesialisasi (tersenyum ramah)

Gon : Bagaimana kita bisa mengetahui hal itu?

Wing : Akan kuberitahu caranya nanti. Kalau sekarang, kalian berdua masihlah jauh perjalanannya. Tapi jangan khawatir, ini bukanlah akhir bagi kalian (tersenyum ramah)

Tiba-tiba ekspresi wajah Gon berubah serius. Sekilas Killua melirik ke arah Gon. Gon sama sekali tidak mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia hanya fokus mendengarkan semua penjelasan Wing. Lucia yang melihat ke arah Killua dan Gon pun tersenyum.

Wing : Zushi, Gon-kun, Killua-kun dan Lucia-kun, lakukanlah dengan sepenuh hati.

Lucia, Gon, Killua dan Zushi : Osu! (serentak)

Setelah itu, Wing membahas pertandingan Killua dan Gon yang akan berlangsung pada tanggal 9 dan 10 Juni nanti. Wing menyuruh Gon dan Killua untuk mempelajari Gyou sebelum pertandingan mereka yang berikutnya dimulai.

Tidak terasa tiga jam pun telah berlalu. Gon, Killua dan Lucia berpamitan pulang. Zushi pun mengantar mereka kembali ke Arena Surga.

Gon : Ren-mu yang tadi mengesankan, Zushi. Kau cepat sekali belajar melakukan itu.

Zushi : Tidak, tidak. Ini masih belum cukup (tersenyum kaku sambil memegangi kepalanya) Dibandingkan itu, Ren-nya Lucia-san lebih luar biasa lagi.

Killua : Tidak. Luci itu berbeda, dia tidak bisa dibandingkan dengan kita, karena dia dari dulu sudah tahu tentang Nen dan mungkin juga dia setiap hari menggunakan Nen-nya.

Zushi : Se-setiap hari?

Killua : Ya, itu untuk membaca pikiran dan bertelepati.

Gon : Lucia, kau tidak capek setiap hari menggunakan Nen? (bertanya polos)

Lucia : Hm, bukan begitu. Kalau kita terus latihan dan menggunakan Nen setiap hari, maka cadangan Nen kita akan terus bertambah dan ini sangat berguna dan ampuh pada saat menghadapi musuh yang kuat dan tanggung.

Lucia terdiam sejenak.

Lucia : (Tapi setelah dipikir-pikir, entah kenapa secara otomatis semua pikiran mereka terbaca begitu saja, meskipun tanpa menggunakan Nen) Tapi kalian tidak perlu khawatir dan percaya dirilah, karena sebentar lagi kalian semua juga akan segera mengejarku kok (tersenyum)

Sesampainya di depan lift lobby Arena Surga, tiba-tiba Gon menawarkan untuk berlatih bersama.

Gon : Hey, bagaimana kalau kita berlatih bersama?

Zushi : Ide yang bagus.

Killua : Jaa, Gon no heya ni ikou ze? (Kalau begitu, ayo kita pergi ke kamarnya Gon ya?) *tersenyum*

Gon : Ayo (menyeringai lebar)

Pada saat Lucia mau memasuki lift, tiba-tiba dia menyadari adanya sesuatu, sehingga dia tidak mengikuti Gon, Killua dan Zushi yang sudah masuk ke dalam lift. Lucia hanya berdiri sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

Killua : Luci, ada apa? Kau tidak ikut naik?

Lucia : Hm, sepertinya ada tamu yang tidak diinginkan sedang menunggu kita di atas (tersenyum)

Refleks Killua mendongakkan kepalanya ke atas, dia berpikir sejenak lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan. Lucia hanya tersenyum sambil melangkah masuk ke dalam lift.

Killua : Sepertinya aku tahu siapa yang sedang menunggu kita.

-Bersambung-

☆Mohon jangan lupa VOTE & COMMENT ya☆