"Bagaimana dengan Dhesita? Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian." Ucap Dhenisa dengan berbisik pula.
"Ada aku kak, ada juga Bubu dan kak Destin. Yang terpenting kak Dhenis selamat dulu, kasihan dedek bayi jika kenapa-kenapa." Jawab Haruka sambil seolah-olah kesulitan membuka tali yang mengikat tangan Dhenisa.
Dhenisa menganggukkan kepalanya mengerti dengan maksud Haruka.
"Pergilah sekarang kak." Ucap Haruka melepas ikatan Dhenisa dan berbalik cepat untuk melindungi Dhenisa yang berlari ke arah selatan di mana Daniel menunggu.
"Zee!" Panggil Daniel saat melihat Dhenisa berlari ke arahnya.
"Paman Niel." Sahut Dhenisa memeluk Daniel dengan sangat erat.
"Syukurlah sayang kamu tidak apa-apa, bayi kita tidak apa-apa kan?" Tanya Daniel meraba perut Dhenisa yang masih rata karena masih berusia tiga bulan.
"Sita masih ada di sana paman, tolong bantu sita." Ucap Dhenisa dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com