Sesampai dirumah Bella merasa dirinya tiba-tiba berkeringat dingin dan lemas. Kepalanya terasa begitu ringan dan pandangannya kabur. Bella berdiri dengan tangan berpegangan pada dinding untuk menyangga agar dirinya tidak terhuyung jatuh. Bersusah payah dia berusaha untuk menemukan keseimbangan dan pandangannya kembali.
Ruth yang menyaksikan semua itu segera mendekati Bella, "Nyonya, anda ingin aku memanggil dokter?" Tanya Ruth cemas.
Isabella menatap ke arah perawatnya itu dan menggeleng. Dia tersenyum lebah, berusaha terlihat baik-baik saja. "Tidak, biarkan aku istirahat sebentar." jawabnya. Dia benar-benar tidak ingin rencananya memberitahu Christ gagal total karena tubuh lemahnya.
Dia menelan ludah susah payah dan menghela nafas berat, dengan atapan yan kabur Isabella menatap ke arah Ruth, "Pastikan tidak memberitahu Christ." Ujar Bell lirih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com