Kamu Diam Saja Salah, Apalagi Berbicara, Ken.

Selamat membaca

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Di perjalanan

Suasana mobil terasa seperti kuburan andai kata Lili tidak menghidupkan musik, menemani keterdiaman keduanya dengan satu yang duduk layaknya seorang juragan.

Lagu dengan judul Still Love You, dengan nada tinggi meski mellow menemani perjalanan panjang ini, bagi Lili.

Lili berusaha untuk tidak melirik, memperhatikan saat wajah diam itu tampak lebih menawan, dengan kelopak mata sesekali berkedip.

Rahang pria itu tampak lebih tegas jika diperhatikan dari samping seperti ini, belum lagi kemeja yang bagian lengannya digulung hingga siku.

Sungguh, jika saja tidak ada pergerakan dari dada yang naik turun atau kelopak mata berkedip, Lili akan mengira Ken adalah sebuah patung porselen.

Ia ingin memiliki putra dengan paras menawan seperti pria di sampingnya, sungguh.

Lalu Ken sendiri, ia diam memandangi jalanan di luar sana dengan tangan bersandar pada jendela dan menopang pipi.