Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Perjalanan
Ken menoleh ketika berhenti saat lampu lalu lintas berwarna hijau, menandakan para pejalan kaki di penyebrangan sana untuk berjalan.
"Tidak ada, aku hanya iseng memanggilmu. Habisnya kamu hanya diam saja," jelas Ken ketika mendapati wajah bertanya itu. "Apakah kamu sedang membalasku, karena semalam pun aku diam saja saat kamu menyetir?" lanjutnya menuduh.
Pernyataan panjang lebar Ken menuai dengkusan dari Lili yang mendengarnya.
Heran, kenapa pria ini selalu saja bisa membuatnya tidak habis pikir. Lagian memangnya wajahnya ada tampang pendendam apa?
"Jangan banyak bicara. Setir saja yang benar, awas kalau sampai ada masalah di perjalanan, kutendang bokongmu sampai terbang ke atas sana, Ken," sahut Lili memerintah dengan ancaman ikut terdengar.
"Hn, sekalinya berbicara malah mengancam, jangan bikin aku mengigil dengan ancamanmu, Lili."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com