Setelah sarapan selesai, Seunghan segera memasukkan beberapa barang miliknya ke dalam ransel. Sebuah botol minum bergambar gajah dan jerapah, papan katanya, dan juga sebuah kamera kecil, itulah yang memenuhi tas bocah kecil itu.
Sementara Seunghan sibuk mengemasi barangnya, Yonghwa mendekat ke arah Haewon. Pria itu berdiri di samping Haewon dan mereka tampak serasi dengan baju berwarna senada.
"Kau masih marah padaku?" tanya Yonghwa.
"Pikirkan saja sendiri. Lagi pula sejak kapan seorang Lee Yonghwa peduli dengan perasaan orang lain?" ujar Haewon yang langsung pergi meninggalkan Yonghwa.
Gadis itu kini tengah bersama Seunghan. Dia membantu bocah itu untuk memasukkan beberapa mainannya ke dalam tas. Sedangkan Yonghwa masih berdiri di tempatnya, melihat dua orang yang berharga dalam hidupnya tengah tersenyum bersama.
Kini Seunghan telah siap. Dia sudah tak sabar dan mengajak Haewon untuk pergi keluar rumah. Sesekali dia berbalik sambil memanggil Yonghwa agar cepat bergabung dengannya dan Haewon.
"Papa…" ucap bocah kecil itu.
"Iya, papa tau kamu sudah tak sabar, sekarang kita akan melaju dengan hati-hati ke amusement park," kata Yonghwa sambil mengacak rambut anaknya itu.
Mereka memasuki sebuah mobil dan segera pergi ke taman hiburan yang sudah lama ingin di datangi oleh Seunghan. Yonghwa mengendarai mobilnya dengan hati-hati, tak lama kemudian mereka sampai di sebuah taman hiburan yang cukup terkenal di kota Seoul, Lotte World.
Sesampainya di sana mereka disambut dengan keramaian. Ya, karena ini adalah akhir pekan maka tempat seperti ini akan penuh dengan orang-orang yang akan menghabiskan akhir pekannya dengan sahabat, ataupun keluarganya. Sama seperti yang dilakukan oleh keluarga kecil ini sekarang.
Mereka bergandengan tangan agar tak terpisah satu sama lain. Pertama-tama mereka harus membeli tiket masuk di loket, dan ya, antriannya lumayan panjang. Alhasil Yonghwa sendiri yang mengantri sedangkan Haewon dan Seunghan duduk di bangku taman yang telah disediakan.
"Mama," panggil Seunghan.
"Ya, sayang…" sahut Haewon.
Bocah kecil itu menunjuk ke arah Yonghwa dan melambaikan tangannya, Haewon pun ikut melambaikan tangannya pada Yonghwa. Pria itu terlihat tersenyum dari kejauhan.
"Papa, tolong bawa tiket masuk untuk kami…" teriak Seunghan yang entah apa Yonghwa bisa mendengarnya, tapi pria itu mengangguk sambil tersenyum.
"Keluarga kecil yang menggemaskan," ucap seorang nenek yang duduk tak jauh dari Haewon.
"Kebahagiaan meliputi kalian, pasangan muda yang telah dikaruniai seorang buah hati. Lengkap sudah kebahagiaan kalian. Aku harap kalian bahagia selalu dan terhindar dari semua kejahatan," lanjutnya sambil memberi permen tradisional pada Seunghan.
"Terimakasih nenek," ucap Haewon dengan senyuman merekah di wajahnya.
"Siapa nama pangeran kecil ini?" Nenek itu bertanya pada Seunghan.
"Lee Seunghan…" jawab bocah itu.
"Nama yang indah. Kau senang bermain bersama ayah dan ibumu?" kata nenek itu.
"Eung, Seunghan sayang papa dan mama. Seunghan senang bermain dengan papa dan mama," ucap Seunghan.
"Anakmu sangat pintar," puji nenek itu.
"Terimakasih nek…"
Yonghwa telah selesai membeli tiket, dia menghampiri Haewon dan Seunghan dengan senyuman di wajahnya.
"Kau begitu beruntung mendapatkan dua malaikat sekaligus. Jaga baik-baik anugerah yang telah Tuhan berikan padamu nak," ucap nenek itu pada Yonghwa sebelum akhirnya pergi.
Haewon dan Yonghwa saling bertatapan, mereka lantas melihat secara bersamaan ke arah bawah saat Seunghan menggenggam tangan mereka. Sekarang mereka saling bergandengan tangan dan masuk ke dalam taman hiburan. Siap untuk bermain permainan seru di dalam sana.
Hal pertama yang ingin Seunghan mainkan adalah bumper car, entah kenapa bocah yang takut dengan mobil mainan itu kini sangat ingin mengendarai sebuah mobil yang bertabrakan. Dia menari Haewon dan Yonghwa untuk memasuki wahana itu.
Mereka akhirnya bermain sesuai dengan permintaan Seunghan. Yonghwa di satu mobil, sedangkan Haewon dan Seunghan dalam satu mobil. Yonghwa mengarahkan mobilnya menuju ke mobil yang dikendarai Seunghan dan Haewon.
Sedangkan Haewon berusaha menghindari mobil Yonghwa, secepat mungkin dia mengendarai mobil itu menghindari tabrakan dengan mobil Yonghwa. Seunghan tertawa tak henti-hentinya saat mobil yang mereka kendarai bertabrakan dengan mobil lain.
Dan ya, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Yonghwa berhasil menabrak mobil yang dikendarai oleh Haewon. Guncangan yang terjadi akibat tabrakan itu membuat Seunghan tertawa geli.
"Aaaa… papa… hahaha…" Bocah itu tergelak.
"Ya! Kenapa mengincarku?" Haewon bersungut-sungut.
"Karena kau incaran yang bagus sayang." Yonghwa malah menggoda Haewon.
"Aku masih belum memaafkanmu, Lee Yonghwa!"
Kali ini giliran Haewon yang mengincar mobil yang dikendarai oleh Yonghwa, mereka benar-benar larut dengan permainan dan tertawa bersama. Ini baru awal, tapi rasanya semua orang bisa tau bahwa mereka adalah keluarga paling bahagia dari tawa mereka.
Setelah selesai bermain bumper car, kali ini mereka masuk ke Lotte aquarium. Seunghan sangat antusias melihat terowongan besar yang transparan. Dari kaca itu mereka dapat melihat banyak biota laut. Kali ini Seunghan memimpin jalan, dia tak henti-hentinya melompat kecil sambil menunjuk beberapa hewan yang lewat. Sementara itu Haewon dan Yonghwa berjalan beriringan.
Di bawah kaca transparan itu, mereka ikut menikmati ketenangan. Dalam situasi ini, Yonghwa mengambil kesempatan untuk menggenggam tangan Haewon yang berada di sampingnya.
"Maaf," bisiknya.
Sedangkan Haewon malah memalingkan pandangannya ke arah lain, menghindari tatapan Yonghwa. Entah kenapa sekarang jantungnya berdegup kencang. Dia membiarkan Yonghwa menggenggam tangannya dan terus berjalan menyusuri lorong aquarium ini.
"Mama… lihat, lihat… ada penyu!" ujar Seunghan girang saat seekor penyu melintas di atas mereka.
"Uwaa… ikan pari nya sangat besar!" Kali ini bocah itu terkagum-kagum oleh seekor ikan pari.
Saat akan mendekati akhir dari lorong aquarium ini, Seunghan mendekat pada Haewon dan menggandeng tangannya.
"Papa menggandeng mama, mama menggandeng Seunghan," ucapnya sambil menggoyangkan tangannya.
Setelah keluar dari lorong aquarium, mereka memutuskan untuk membeli cemilan. Mereka pergi menuju tempat di mana para penjual makanan berkumpul.
"Papa… Seunghan mau es krim," ujar Seunghan.
"Mau yang rasa apa?" tanya Yonghwa.
"Coklat," jawabnya singkat.
"Baiklah papa akan belikan untuk Seunghan… tunggu di sini bersama mama ya," kata Yonghwa pada Seunghan.
"Carilah tempat bangku untuk duduk," ucapnya pada Haewon dan dijawab dengan anggukan oleh gadis itu.
Haewon mencari tempat yang teduh dan membawa Seunghan untuk duduk di sana sambil menunggu Yonghwa membeli cemilan untuk mereka.
"Apa Seunghan senang bermain dengan mama dan papa hari ini?" tanya Haewon.
"Eung, sangaaat senang!" jawab bocah itu bersemangat.
"Setelah ini Seunghan ingin bermain ke mana lagi?" Haewon kembali bertanya.
"Ke museum," jawabnya.
"Baiklah, kita akan pergi ke museum setelah ini…" kata Haewon.
"Yeay…"
Beberapa saat kemudian Yonghwa datang dengan dua cup es krim, satu cup rasa coklat kesukaan Seunghan dan satu lagi rasa vanila kesukaan Haewon. Dia juga membawa hoppang dan tiga tusuk dakkochi.
"Uwaa…" seru Seunghan dan Haewon bersamaan.
"Makanlah, setelah itu kita akan bermain lagi," ucap Yonghwa sambil meletakkan semua yang ia beli.
"Yonghwa-ya…" panggil Haewon.
"Ya sayang," sahut Yonghwa.
"Aku masih belum memaafkanmu! Bagaimana kalau kita naik wahana itu?" Haewon menunjuk sebuah wahana yang meluncur cepat dari ketinggian dan menyemburkan air.
"Apa? Kau ingin naik itu?" tanya Yonghwa kaget.
"Ya… aku akan memaafkanmu jika kau menemaniku untuk menaikinya…" ujar Haewon.
"Baiklah kita akan naik itu setelah ini." Yonghwa menyetujui permintaan Haewon.
Setelah ini entah apa yang terjadi, bagaimana bisa seorang pria yang takut akan ketinggian ini menyetujui permintaan gadisnya untuk menaiki wahana yang tinggi? Kita lihat saja nanti.