Manakala dirinya merasa tak nyaman, Pangeran Rhysand mendekatkan tubuhnya, dia pun berbisik kepada Audrey, "Tidak usah takut. Aku bersamamu."
Mata Audrey bertemu dengan Pangeran Rhysand, dia terkejut dengan ucapan itu. Namun, sang pangeran hanya menyunggingkan bibir.
Dengan irama musik klasik yang mengalun, mereka berdua berdansa. Awalnya, gerakan Audrey sangat kaku. Ia bahkan bisa merasakan betapa dingin suhu tubuhnya sendiri, karena kegugupan yang menjelma.
Tetapi, Pangeran Rhysand memandangnya penuh pengertian. "Cukup ikuti aku… Dan rasakan irama tubuhku."
Audrey menganggukkan kepala. Ia mulai menghayati suara musik dan juga senantiasa bertatapan dengan Pangeran Rhysand. Kini, sepenuhnya gerakan tubuh Audrey dipimpin oleh Pangeran Rhysand.
Mereka berdua pun bertatapan. Rasanya, seluruh tubuh Audrey melumer karena ketampanan Pangeran Rhysand dari jarak dekat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com