Ada dari mereka yang berbisik nakal pada Niken, "Awas loh. Jangan galak-galak sama suami, apa lagi malam pertama."
Saat kata 'Malam Pertama' disebut, seketika bulu kuduk Niken berdiri semua. Tentunya saja malam pertama itu ada dan Niken sungguh melupakannya.
Dia melirik Ardi dan begitu juga dengan Ardi. Niken berpikir, entah apa yang Ardi pikirkan sekarang? Mungkinkah dia sedang memikirkan tentang malam pertama, yang pastinya harus mereka lakukan nanti.
Membayangkan malam pertama membuat Niken bergidik. Ardi pun tekekeh saat melihat istrinya yang tersipu malu.
Sebenarnya bukan hanya Niken yang merasa demikian, tetapi Ardi pun merasa geli saat membayangkan malam pertama yang harus dia habiskan bersama Niken.
Bukan hanya malam pertama saja, tetapi ada malam-malam berikutnya yang harus dia lalui bersama Niken.
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com