webnovel

My Husband is My Enemy

Cho Aera adalah anak tunggal sekaligus kandidat pewaris utama dari perusahaan SUN Company.Saat sekolah tidak ada yang mengenalinya sebagai orang dari kalangan atas.Ia menyembunyikan identitas aslinya hingga membuatnya menjadi bullyan teman sekelasnya,menjadi pesuruh dan mendapat predikat 'kacung cupu' dan menjadi bawahan sang penguasa Oh Sehun. Siapa sangka saat dewasa pun Aera masih terjebak dengan iblisnya. Bahkan terikat secara hukum dan agama. Aera tidak mengerti lagi bagaimana ia harus memutuskan takdir sialnya yang membuat ia terikat janji suci dengan titisan iblis seperti Sehun.

afswu27 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
2 Chs

PROLOGUE

"Lupakanlah masa lalu diantara kita dan menikahlah dengan ku. Bukannya itu hal yang sangat menguntungkan untuk mu. Kau bisa memanfaatkan aku sepuasmu dan begitu pun aku sebaliknya"

"ARGHHH DASAR ORANG GILA ITU!"

Entah sudah berapa kali Aera mengerang kesal. Kata-kata lelaki brengsek itu masih terus bergema di pikirannya. Bahkan sekarang bukan hanya kata-katanya yang terbayang tapi tampangnya yang mengeluarkan smirk saat mengatakan kesepakatan itu pun ikut terbayang.

"Apa dia bilang? lupakan? menikah dengannya?"  Aera tertawa garing saat mengingat perlakuan pria itu dimasa lalu kepadanya. "ck.. lelucon macam apa"

Saat ini sudah pukul 9 malam dan pekerjaan Aera belum ada yang beres. Pertemuannya dengan lelaki brengsek itu membuat emosinya terus menerus meletup letup. Aera merasa menyesal. Sangat. Ia menyesal menemui lelaki brengsek itu saat makan siang dengan iming iming 'kesepakatan bisnis dengan 100% keuntungan'. Memang jika dipikir lagi Aera juga salah, begitu mudahnya percaya dengan kata-kata lelaki iblis itu. Mana ada kesepakatan bisnis yang untungnya 100%, mau dipikir 1000 kali pun memang Aera yang bodoh. Terlalu serakah, hingga membuatnya terperangkap dengan lelaki brengsek itu.

"hhh…" Aera menyerah. Ia sudah terlalu lelah, yang ingin dia lakukan sekarang hanya berendam dengan air hangat kemudian tidur lalu bangun seperti tidak terjadi apa-apa. Tanpa pikir panjang, Aera merapihkan semua dokumen yang berserakan di mejanya, mematikan lampu kantornya, dan beranjak turun ke lobi utama menunggu supir membawakan mobilnya. 

***

Berendam memang hal yang paling ampuh untuk merilekskan diri, berendam dan menikmati keindahan lampu kota dari ketinggian.  Bukannya itu perpaduan yang sangat indah? Sambil memandangi pantulan dirinya, Aera mengusap pipi kirinya. "simbiosis mutualisme" gumamnya. Kata-kata itu mengingatkannya lagi dengan percakapan tentang 'kesepakatan bisnisnya' tadi siang.

Flashback-

Gila. Itu mungkin dapat mendeskripsikan apa yang sedang Aera lakukan saat ini. Siapa yang sangka hanya sekali panggilan telpon dari laki-laki di masa lalunya dapat langsung menggertaknya untuk mencari sosoknya yang bertahun-tahun lamanya Aera berusaha hindari. 

"Aku tidak percaya kau benar-benar akan datang"  

Bagi Aera laki-laki yang saat ini berada didepannya tidak berubah banyak,  masih sama buruknya di masa lalu hanya saja perlu Aera akui dia bertambah sexy dan tampan. Ya..Aera tidak ingin munafik untuk mengakui hal itu walaupun itu membuatnya seperti kalah dalam peperangan. 

"Cepatlah, aku tidak punya banyak waktu"

"Tapi aku punya banyak waktu untukmu"

"Sehun. Aku sedang tidak ingin bercanda. Jadi kesepakatan apa yang ingin kau bicarakan?"

Sehun. Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum angkuh. 

"Menikahlah denganku".

Dua kata singkat, padat dan jelas, yang keluar dari bibir lelaki itu mampu membuat Aera terbatuk batuk walaupun Aera sedang tidak makan dan minum apa pun. Apa dia gila?  Itu yang ada di benak Aera. Sehun..maksudnya rivalnya dimasa lalu mengajakanya menikah bukan bersaing?

Aera beranjak dari duduknya "Bicara lah lagi nanti,  jika kau sudah tersadar dari mabuk mu" hanya itu yang ada dipikiran Aera,  sehun sedang mabuk dan ingin mencari hiburan dengannya. 

Dengan cepat sehun menarik pergelangan tangan Aera, menubrukkan badannya dengan badan Aera. Posisi mereka terlalu intim dengan ditambah lingkaran tangan sehun pada pinggang Aera.  Oh apa lagi ini? Otak Aera tidak berjalan dengan benar saat perlahan sehun mendekatkan wajahnya pada wajah Aera, meniup lembut pipi Aera.  

"Aku tidak minum"  

Aera memejamkan matanya sekilas untuk menjernihkan otaknya. Perlahan ia mendorong dada sehun untuk menjauh. Tapi tidak ada pergerakan apapun dari usahanya. 

"lepaskan ini tempat umum"  

Dengan smirknya sehun mendekat ke telinga aera dan berbisik "berarti jika ini bukan tempat umum,  aku boleh melakukan ini padamu? Bahkan lebih?"  

Cukup. Cukup dimasa lalu Aera dipermainkan olehnya,  sekarang Aera sudah dewasa bukan lagi Aera kecil yang tampak seperti boneka yang dapat ia mainkan sesukanya. 

"Cukup sehun!" dengan hanya melihat tatapan Aera saja, sehun mengerti bahwa Aera muak dan kesal dengannya. Tapi justru hal itu malah yang membuat sehun semakin suka untuk menggodanya.  

"Makanya dengarkan dulu" sehun melepaskan pelukannya,  menarik pergelangan Aera seraya menyuruhnya duduk kembali. 

"Jadi kesepakatan apa yang jelasnya?"

"Menikah denganku, kan aku sudah mengatakannya"

"Sehun!  Jangan bercanda"

"Kau mengenalku lebih dari apapun,  apa wajahku menunjukan bahwa aku sedang bercanda?"

Aera tertawa garing "aku mengenalmu? Lebih dari apapun? Omong kosong! Sekarang kau mengajak ku menikah disaat 5 hari yang lalu, ada wanita yang mengumumkan akan menikah denganmu? Apa itu tidak bercanda?" 

"Pertunangan kan bisa di batalkan" 

Aera tidak habis pikir, dengan santainya sehun mengatakan itu sambil menyesap ice coffee nya? Dugaan aera selama ini sepertinya benar, bahwa sehun adalah titisan iblis. 

"Lupakanlah masa lalu diantara kita dan menikahlah dengan ku. Bukannya itu hal yang sangat menguntungkan untuk mu. Kau bisa memanfaatkan aku sepuasmu dan begitu pun aku sebaliknya"

"Begitupun kau sebaliknya? Maksudmu kau bisa memanfaatkan ku sepuasmu?"

"Bukannya memang seharusnya seperti itu? kita sedang melakukan bisnis, yang dibutuhkan dalam bisnis itu give and take. Kau juga pasti sudah mengerti kan? jika hanya kau yang di untungkan namanya bukan bisnis.." Sehun mendekatkan dirinya kepada Aera seraya mengusap pipi Aera ia berbisik "bisnis itu symbiosis mutualisme" 

"symbiosis mutualisme? Ck..jika aku menerimanya itu berarti aku siap disiksa olehmu selamanya. Sekarang aku tanya letak mutualisme nya dimana?"

"Jangan berpikir buruk dulu tetangku,  kau belum menjalaninya. Jika penasaran letak mutualismenya,  maka terimalah tawaranku". Lagi, lagi, dan lagi. Bibirnya tersenyum miring, mengulas smirk yang membuat Aera benar-benar muak melihatnya,  itu seperti meremehkannya. 

"Akan aku tunggu keputusanmu" sehun mengatakan sambil beranjak dari tempat duduknya.  "Ku ulangi, ini sangat menguntungkan untukmu. Aku tau kau sedang dijodohkan oleh pewaris royal group, bukan kah lebih baik denganku dari pada dengannya yang tidak kau kenal?"  

 

"ck lebih baik dengannya tidak mengenalku,  daripada denganmu, aku akan disiksa setiap harinya" 

"Benarkah? Kau akan memilihku Aera, lihat saja" cup. Satu ciuman mendarat di kening putih Aera.  "hati-hati dijalan"  

-flashback end

Aera mengusap keningnya seraya mendengus kesal. 

"Dasar mesum!  Seenaknya! Apa apaan dia mencium ku!  Ya walaupun bukan di bibir dan pipi tetap saja namanya ciuman! Tubuhku seutuhnya milik calon suamiku tauu, lelaki brengsek!"

Dari dulu hingga sekarang tetap sama,  mengingat sehun hanya membuat darahnya mendidih "Apa?  Hati-hati dijalan katanya? Dia mengatakan itu dengan mencium keningku? Perlakuan macam apa itu?  Apa dia pikir aku akan luluh jika dia melakukan itu?!"  

"Astaga Oh Sehun! Baiklah jika kau ingin memulai perang lagi dengan ku! Mari kita perang!" 

***

Meanwhile 

-Golden Group Company- (kantor sehun) 

"hatchimmm…"

"Direktur apa anda baik-baik saja? Direktur terus bersin-bersin dari tadi,  bukan kah lebih baik istirahat? "

"Sepertinya ada yang sedang memaki ku" 

Cho Aera adalah anak tunggal sekaligus kandidat pewaris utama dari perusahaan SUN Company.Saat sekolah tidak ada yang mengenalinya sebagai orang dari kalangan atas.Ia menyembunyikan identitas aslinya hingga membuatnya menjadi bullyan teman sekelasnya,menjadi pesuruh dan mendapat predikat 'kacung cupu' dan menjadi bawahan sang iblis Oh Sehun. Namun Aera tidak membayangkan hingga dewasa ia tetap akan terjebak dengan titisan iblis seperti Oh Sehun. Bahkan terikat secara hukum dan agama.

afswu27creators' thoughts