webnovel

MHIP 1

Zefan Amarald Arshi, penerus dari perusahaan properti ternama di negaranya. Siapa yang tidak tau Zefan berarti mainnya kurang jauh! Dari semenjak SMA Zefan dan gengnya adalah manusia manusia tampan di muka bumi, tak sedikit yang terjerat pesona laki laki ini. Sifat jail, tak peka, bodo amat, tak mau kalah, suka suka gue, dan jatuhnya malah cringe adalah sifat asli dari seorang Zefan.

Dan satu yang paling sahabatnya benci dari sifat Zefan ini, dia akan menjadi orang paling miskin saat sedang makan makan bersama dengan sahabatnya, meskipun ia pewaris tunggal orangtuanya namun sifat pelitnya sungguh luar biasa. Namun, itu berlaku hanya saat ketika Zefan sedang makan bersama Alviano dan Gizka saja, orang yang lebih kaya dari Zefan.

Jika orang yang baru kenal, mungkin akan menilai Zefan adalah laki laki setia dan sempurna dengan sejuta pesona, namun kalian salah besar! Justru, terlalu banyak orang yang terjerat pesona laki laki ini membuat ia jatuh kedalam lubang yang salah. Mempermainkan wanita dengan seenak jidatnya dan juga jika manis habis sepah dibuang.

Namun, meskipun Zefan laki laki yang sering menjerat seorang wanita manapun tapi ia sangat solid saat teman dan sahabatnya membutuhkannya. Misalnya, membutuhkan untuk menjadi perwakilan dari sahabatnya untuk datang saat kencan buta, dan akhirnya teman kencan buta temannya ia jadikan pacar kesekiannya.

Tak tau saja Zefan, selama ia mempermainkan wanita selama itupun juga ada orang yang tersakiti. Wanita tersebut sudah terpesona sejak awal pertemuannya ketika masa SMA, sampai ketika ia harus merelakan mahkota kebanggaannya hanya demi playboy seperti Zefan.

Diam diam, wanita tersebut hanya bisa memperhatikan Zefan dari jauh, ia jadikan Zefan layaknya sahabat dengan maksud agar dia bisa dekat dengannya. Cindy Aghleeya Noxa, wanita cantik, jail, cerewet, telmi, suka malu maluin, ambisius, dan plusnya dia itu baik, sabar, dan juga setia, setiap tikungan ada.. Canda.

Apa kalian ingat siapa Cindy? Ya dia adalah Queen Of SMAN 1 Angkasa pada masanya. Semenjak dia ditobatkan menjadi Queen di sekolahnya membuat kepopuleran seorang Cindy semakin melonjak jauh melebihi kepopuleran Alviano, sahabat dekatnya.

Bahkan, semenjak jadi Queen, Iqbal yang menjadi pasangan King nyapun terjerat oleh pesona Cindy. Namun sayang, ia terlalu setia, sampai semua laki laki yang menyukainya ia tolak, takut Zefan nembak terus kalo Cindy punya pacar Zefannya gak jadi nembak, pikirnya.

Cindy tau kelakuan Zefan baik buruk bahkan sampai luar dan paling terdalamnyapun ia tau, namun ia terima. Karena apa? Karena Cindy cinta pada Zefan, ia tak peduli Zefan memiliki pacar yang jumlahnya ratusan itu, yang terpenting ia bisa sama sama dengan lelaki itu

Kampus yang Cindy masuki adalah kampus pilihan dari seorang Zefan, sebenarnya Cindy tak ingin masuk ke kampus itu karena kurang srek. Namun karena Zefan masuk kesana iapun mengikutinya dengan senang hati.

Hubungan keduanya semakin erat dan semakin intim, saat keduanya memutuskan untuk berada dalam satu kosan yang sama. Zefan yang meminta itu, karena Zefan tau Cindy orang penakut dan juga ceroboh, jadi Zefan meminta untuk bersebelahan kosan dengan Cindy

***

Pagi hari, matahari sudah menampakan cahayanya. Tampaklah seorang wanita yang sedang menjemur pakaian di atas kosannya, siapa lagi jika bukan Cindy.

"yaampun satu minggu doang gue gak nyuci, sekarang malah sampe bejibun!" ucapnya.

Setelah selesai menjemur, ia turun ke bawah dan masuk kedalam kosannya yang terhitung tidak besar dan tidak juga kecil. Berbicara mengenai kosan, awalnya Cindy hanya ingin tinggal sementara disana karena jarak dari ke kampus dekat, namun karena terlalu nyaman akhirnya sampai sekarang ia masih berada di kosan bukan apartmen.

Cindy masuk kedalam kosannya, namun disana terlihat seorang laki laki yang sedang tertidur di kamarnya, Zefan. Sudah biasa dia seperti itu, apalagi kamar mereka bersebelahan jadi membuat Zefan lebih sering diam di tempat Cindy daripada kamarnya.

"iisshh babang Zefan tampan lagi ngapain sih pagi pagi udah nangkring di kamar orang aja!" ucap Cindy.

"sini dong!" ucap Zefan.

Dengan langkah gontai iapun mendekati Zefan dan duduk di kasur samping Zefan. Dengan cepat Zefan menarik tangan Cindy hingga kedua tubuh mereka saling bertubrukan.

"iisshh bang awas ah, gue belom mandi."

"gak papa!"

Setelah mengucapkan satu kata itu. Zefan memanfaatkan keadaan tersebut dengan melumat lembut bibir Cindy. Cindy tak menolaknya, bahkan ia membalas lumatan Zefan.

"emmh!"

Seperti biasa, Zefan tak ingin melewatkan aktifitas paginya. Ia membalikan tubuh Cindy hingga kini Zefan yang berada di atasnya. Lumatan demi lumatan Zefan layangkan membuat wanita yang dibawahnya semakin bergairah.

"main?" tanya Zefan.

"huuft! biasanya juga langsung aja gak pernah nanya dulu!" jawab Cindy.

"haha, oke baiklah!"

Tanpa menunggu lama, Zefan membuka satu persatu piyama yang digunakan oleh Cindy hingga kancingnya terbuka semua hingga memperlihatkan kedua gundukan tanpa penghalang. Ya benar, berhubung ketika di kamar dan tak ada aktifitas Cindy tak pernah memakai bra, alasannya karena sesak.

Zefan yang sudah kepalang nafsu langsung membuat Cindy dan juga dirinya naked. Tanpa pemanasan yang lama, Zefan segera memasukan pusaka yang sedari tadi memang sudah tegang tersebut kedalam hole yang sudah basah itu. Desahan demi desahan terdengar diruangan tersebut, kebetulan kamar Cindy dibuat kedap suara agar suara suara seperti saat ini tidak terdengar sampai keluar.

"ahh Zefan, faster!" pinta Cindy.

"yes baby, ahh!"

Hingga satu tembakan mengenai rahim Cindy, hangat dan nikmat itu yang mereka rasakan. Dengan posisi mereka yang masih menyatu dan berpelukan mereka melupakan bahwa Zefan mengeluarkan benih spermanya didalam rahim Cindy.

"bang Zef!"

"hmm?" jawan Zefan sembari menggoyangkan kembali pinggulnya perlahan, menikmati indah dan hangatnya percintaan mereka.

"bentar bang, uh!" pinta Cindy, Zefan pun memberhentikan kegiatan tersebut.

"bang, lo ngeluarin didalam?"

"anjing! Iya gue lupa!" rutuk Zefan.

"ah bang Zef goblok nih, gimana kalo gue hamil bego!" kesal Cindy.

"aiish, gak bakalan! Satu kali doang gak bakalan hamil."

"udah ah keluarin! Badmood gue."

"aaiih udahlah terusin, nikmatin aja gausah pikirin yang tadi. Gue yakin gak bakalan jadi ko!" ucap Zefan lalu menggoyangkan kembali pinggulnya karena pusaka yang masih berada didalam hole Cindy sudah kembali tegang.

Beginilah hubungan keduanya, friends with benefit? Entahlah, tapi Cindy merasa bahwa dia dan Zefan hanyalah sebatas pelampiasan nafsu semata. Namun berbeda dengan Cindy yang melakukannya dengan cinta.

Awalnya, memang Cindy berniat menjauhi Zefan. Namun usahanya hanyalah sia sia karena Zefan selalu mengganggu Cindy bagaimanapun caranya, membuat acara move on Cindy gagal total.

Akhirnya, Cindy kembali luluh dengan pesona seorang Zefan. Namun tak urung juga bahwa ia banyak merasakan sakit hati saat melihat Zefan berpacaran dengan kekasihnya. Yah begitulah Zefan, siang bersama kekasihnya dan malam bersama Cindy.

Bajingan!

Satu kata yang mewakili untuk Zefan.