webnovel

My Husband's Cool President

Vallery Gracia Wijaya Seorang gadis cantik yang terpaksa pergi dari rumah demi kebaikan keluarganya. Karena Vanya kakak kandung Valle yang selalu iri pada dirinya. Jadi Valle memilih untuk kuliah sambil memulai karier sebagai model dan bisnis yang dia bangun dengan kerja kerasnya bersama sahabat-sahabatnya. Ia gadis yang sangat cerdas karena itu ia mampu untuk sukses dengan waktu yang cukup singkat. Lima tahun berlalu ia terpaksa harus kembali ke negara xx karena perintah ayahnya, sampai akhirnya dia tau maksud dari sang ayah yang menyuruhnya pulang karna ingin menjodohkan valle dengan seseorang yang yang bernama Kenzo Darrel Admaja pemuda tampan dengan kepribadian yang sangat sulit di tebak.

Novelia_Prasojo · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
17 Chs

Bab 8

Di kantor Admaja Group

Setelah selesai mitting dengan klien dari London Ken melanjutkan kesibukan nya dengan setumpuk berkas-berkas yang ada dihadapannya saat ini.

tok tok tok

"Masuk," jawab Ken.

"Ken, ini berkas yang anda minta tentang nona Vallery selama ia berada di London," ujar Jordan.

"Bacakan," ucap Ken yang masih fokus pada setumpuk berkas yang harus ia tandatangani.

"Nona Vallery selama lima tahun terakhir ia kuliah di jurusan desain, dan dalam waktu tiga setengah tahun dia menyelesaikan Kuliahnya, Lalu ia melanjutkan S2 dengan jurusan yang sama, saat ini dia sedang senyusun tesis untuk menyelesaikan studi nya, selama di London dia tidak pernah bergaul dengan banyak orang, dia memiliki 3 orang sahabat, tetapi informasi yang saya dapat dari orang kepercayaan kita yang ada disana Nona Valle juga bekerja di salah satu perusahaan di london tapi tidak diketahui perusahaan apa, karena seperti nya dia menutup identitas nya agar tidak diketahui ayahnya kalau dia bekerja," jelas jordan panjang lebar.

"Apa dia pernah memiliki hubungan dengan seorang pria selain sahabat nya?" tanya Ken tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tidak, nona valle tidak pernah berpacaran sama sekali," jawab Jordan.

"Benarkah? menarik sekali," Ken tersenyum tipis sambil memikirkan sesuatu di kepalanya, ntah apa itu.

"Baiklah kau boleh pergi," Ucap Ken kemudian.

"Oh ya, apakah aku ada jadwal di luar hari ini?" tanya Ken kembali sebelum Jordan belum benar-benar pergi dari ruangan itu.

"Tidak ada," jawab jordan

"Baiklah, kau boleh pulang setelah ini, carilah kekasih agar ada yang mengurus mu, apa kau tidak bosan hidup sendiri terus?" tanya Ken sambil tersenyum mengejek pada Jordan.

Dan hal itu tentu saja membuat Jordan berdecak kesal pada sahabatnya itu.

"Apakah tuan muda ini punya rekomendasi wanita yang cocok untuk saya?" balasnya pada Kenzo sambil tersenyum kesal membuat Ken terkekeh geli dan semakin mengejek temannya itu.

"Ck, kau ini mencari wanita saja tidak bisa," ejeknya.

"Bukan aku tidak bisa mencari wanita, hanya saja waktu ku habis selalu bersamamu, dan sepertinya... aku...emm,mulai nyaman bersama mu tuan muda," ucap Jordan sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda Ken, melihat itu mata Ken membelalak sempurna.

Ken langsung menoleh ke Jordan dan melemparnya dengan ballpoint tepat mengenai bahunya walau Jordan berusaha mengelak.

"Sembarang saja kau ini kalau bicara, jika ada yang mendengar mereka akan salah paham mengartikan ucapan mu itu, pergi kau," sunggutnya kesal.

Jordan tertawa lepas melihat wajah kesal Ken, karena berhasil mengerjai sahabatnya itu.

"Oke-oke sekarang apa kau tidak akan pulang menemui nona Vallery, Ia pasti sudah menunggumu di rumah," ujar Jordan masih saja terkekeh.

"Kau benar, dia sedikit berbeda dengan wanita lain bahkan masakan nya sungguh lezat," ucap Ken.

"Benarkah? aku jadi penasaran bagaimana masakannya," saut Jordan.

"Hm, kau harus mencoba nya, Jo ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, sebelum kami menikah kami membuat kesepakatan jika dalam waktu 1 tahun kami belum memiliki perasaan apa-apa maka kami akan berpisah, dan aku tidak yakin bisa mencintainya atau tidak" ujar Ken sambil menatap Jordan dengan serius.

"Sebaiknya dijalani saja dulu seperti apa, kalau tentang perasaan biar itu mengalir sebagaimana mestinya, kita tidak ada yang tahu jika suatu saat kalian saling mencintai," jawab Jordan.

"Hm, kau benar, baiklah aku pulang dulu," ujar Kenzo menutup berkas-berkas itu dan berjalan sambil menepuk pundak Jordan keluar ruangan dan disusul oleh jordan yang kembali ke ruangannya untuk membereskan pekerjaan sebelum meninggalkan kantor.

****

"Kau sudah pulang?" tanya Valle saat melihat Ken yang sudah tiba di rumah.

'Haish, pertanyaan macam apa ini yang keluar dari mulut ku, sudah jelas dia ada di hadapanku, tentu saja dia sudah pulang,' batin Vallery.

"Hm, seperti yang kau lihat aku sudah berada di hadapanmu," jawab Ken begitu saja.

Valle tersenyum canggung sambil meraih tangan ken dan menciumnya, dia melepaskan jas ken lalu mengambil tas kerja milik Ken dan segera menyimpan nya.

****

Pernikahan mereka kini sudah berjalan 3 bulan dan Vallery benar-benar menjadi istri yang baik untuk Kenzo, dan Ken juga mulai membuka hatinya untuk Vallery.

Besok adalah hari yang sangat di tunggu Vallery, karena besok ia akan wisuda, ia sudah memberitahu daddynya untuk itu, tapi karena Deddy nya sedang di luar negeri, beliau tidak bisa hadir di acara wisuda Vallery.

Vallery berusaha menemui Vanya namun bukannya mendapat sambutan hangat, Vanya malah mencaci maki Valle, bahkan menyalahkan Valle atas hal-hal yang Vallery tidak mengerti.

Vallery hanya bisa pasrah jika memang tidak ada yang hadir di acara wisuda nya besok, mungkin hanya ada sahabat-sahabat nya seperti Keira dan Arjun juga Nathan adik sepupunya.

Saat ini, Valle sedang memikirkan bagaimana caranya meminta Ken agar datang ke acaranya, dia tidak berharap banyak Ken mau, tapi setidaknya Valle sudah memberitahu nya.

Valle menghampiri Kenzo di ruang kerja nya,

"Ken," panggil Valle.

"Hm," jawab Kenzo.

"Apakah kau besok bisa hadir di acara wisuda ku?" tanya Valle ragu-ragu.

Ken menghentikan pekerjaannya, dan berfikir sejenak.

"Sepertinya aku tidak bisa karena besok aku harus ke luar kota ada meeting penting dengan kliaen dari luar negri," jawab Ken yang sangat merasa bersalah pada Vallery, selama ini Valle tidak pernah meminta apapun padanya, dan ini pertama kalinya Valle bertanya seperti itu, Ken yakin Valle sangat mengharapkan kehadiran nya besok.

"Tidak masalah, maaf sudah mengganggu waktumu" jawab Vallery sambil tersenyum tipis, namun mata wanita itu sungguh menyiratkan kekecewaan pada suaminya itu.

"Tidak, aku yang harusnya minta maaf padamu, Valle maaf," ucap Ken sungguh-sungguh.

"Tidak, kau tidak salah, ya sudah aku kembali ke kamar dulu," Vallery tersenyum pada Ken, lalu ia berbalik dan berjalan keluar ruangan kembali ke kamarnya.

****

Pagi-pagi sekali ken sudah berangkat ke luar kota bersama Jordan, kini tepat jam 8 pagi Valle sudah bersiap untuk pergi ke acara wisuda nya dan dijemput oleh Nathan, hari ini ia terlihat sangat sangat cantik mengenakan kebaya modern, rambut indahnya di gerai begitu saja, ia turun menghampiri Nathan yang sudah menunggunya.

Sampainya di tempat acara dia sedikit sedih karena daddy nya tidak bisa hadir bahkan Kenzo pun pergi keluar kota.

"Huh," ia menghela nafasnya membuang rasa sesak yang ia rasakan.

"Kakak jangan sedih, masih ada aku disini," ujar Nathan merangkul tubuh mungil kakaknya itu.

"Iya sayang kakak tidak sedih," ucapnya sambil tersenyum pada Nathan.

Tiba-tiba seseorang memanggil nya

"Valle, Vallery!" teriaknya sambil melambaikan tangan pada Vallery, Valle pun tersenyum senang saat melihat siapa orang itu, ia berlari memeluk Valle.

"Aku kira kau tak akan datang," ujar Valle melepas pelukannya.

"Itu tidak akan terjadi, aku pasti datang," ucap orang tersebut.

"Oh iya, kenalin ini adik aku Nathan," ujar Valle memperkenalkan Keira dengan Nathan.

Mereka pun berjabat tangan.

"Kaira, panggila aja Ara, aku sahabat kakak mu," ucapnya pada Nathan.

"Nathan, baiklah kak Ara, tidak mungkin aku hanya memanggil Ara saja karena kau sahabat kakak ku jadi itu berarti kau juga kakak ku," ucap Nathan sambil tersenyum.

Setelah itu mereka pun berjalan memasuki gedung acara, Valle bergabung dengan mahasiswa-mahasiswi yang akan wisuda bersamanya termasuk Arjuna, sedangkan Nathan dan Ara duduk di kursi tamu.

"Hai sweety kau cantik sekali hari ini," ucap Arjun memuji kecantikan Vallery.

"Memangnya sejak kapan aku jelek," jawab Valle sambil terkekeh dan itu membuat Arjun juga ikut tertawa.

"Kau bersama siapa Valle?" tanya Arjun.

"Aku bersama Nathan dan Ara," jawab Valle.

"Suami mu?".

"Dia sedang ada pekerjaan di luar kota," jawabnya tertunduk sedih.

"Sudah jangan sedih mungkin dia memang sibuk," ujar Arjun menenangkan Vallery.

Valle hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

Acara berlangsung dengan lancar dan Valle mendapat penghargaan sebagai mahasiswi lulusan terbaik tahun ini, tentu saja dia sangat bahagia, Nathan, Arjun dan Ara pun turut senang dan bangga pada Vallery.

Selesai acara dan sesi foto berakhir mereka berjalan keluar gedung, namun langkah mereka terhenti saat melihat seseorang di hadapan merkea berjalan memegang bunga dan memberikannya kepada Vallery, Valle pun terkejut melihat orang itu ya dia adalah Adit sahabatnya yang sudah setengah tahun ini tidak bertemu.

"Adit!" ujar valle terkejut begitupun dengan 3 orang di belakang nya.

"Yes common baby," Aditya merentangkan tangannya dan merekapun berpelukan.

"Selamat untuk mu, kau memang sangat membanggakan sudah menjadi yang terbaik, tidak seperti seseorang di belakang mu itu," Adit melirik Arjuna yang sudah memutar bola matanya malas dengan ejekan temannya yang satu itu.

"Hei ayo lah, kita baru bertemu setelah sekian lama, tidak bisa kah kita berdamai dulu untuk hari ini saja" ucap Arjun dengan jengah.

Mereka pun berpelukan satu sama lain begitu juga dengan Ara, saat Adit melihat Nathan ia sedikit bingung sampai Valle menjelaskan bahwa Nathan adalah adik sepupunya.

"Oke mari kita rayakan keberhasilan ini" ucap Ara dengan penuh semangat.

"Let's go!" ucap mereka bersamaan dan tawa lepas pun terdengar dari mereka.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung