webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
56 Chs

Bab 8

Lea yang merasa kesal sudah di dalam mobil nya, menuju sebuah toko makanan dan buah, lalu memilih beberapa cake vanila kesukaan teman kecil nya, lalu memilih buah mangga dan anggur sebagai tambahan nya.

"Mbak..saya mau vanila oreo nya dua ya" Lea memesan minuman.

"Baik..cake vanila nya satu ya, buah nya bisa di bayar sebelah sana" kasir menghitung belanjaan lea sambil menunjuk kasir yang khusus melayani pembelian buah.

"Trimakasih mbak" Lea mangambil struk belanjaan nya lalu melangkah ke kasir yang sudah di arahkan sebelum nya.

      Perjalanan sedikit temang, kendaraan di jalanan tidak ramai karna siang yang cukup terik sehingga menghilangkan minat para pemotor untuk hiruk-pikuk di jalanan.

Sesekali di sesapnya vanila oreo yang sudah di beli sebelum nya, segar dan sedikit memberi dingin di tubuh Lea yang sebelum nya memanas.

     Lea tidak langsung pulang ke rumah,dia menuju rumah Bi. pagar besar itu di buka, Lea keluar dari mobil dan membawa belanjaan yang di beli nya sebelum nya.

"Mang Bi dumah kan?" Lea bertanya.

"Waduh  perhatian non Lea, aden Bi di dalam non" sambil tersenyum meledek Lea yang tampak membalas dengan senyum kecut.

"Makasih mang ini Lea bawa cake nanti di coba ya" Lea menawarkan.

"Siap non trimakasih"

     Lea melangkah menuju rumah mewah itu, membuka pintu dan melihat Bu septi sedang duduk di ruang tengah sambil membaca majalah di temani teh.

"Tantee...Lea datang"

"Aduh kok kamu repot-repot sayang" Bu septi memberi punggung tangan kanan nya yang di sambut  Lea dengan tangan kanan lalu di letakkan Lea di pipi lembut nya.

"Bi nya ada tante?"

"Ada tuh di kamar dari pagi"

"Bibik  tolong ini di bawa ke dapur" pinta Bu septi.

"Ia bukk " Bibik berlari dari arah dapur dan mengambil bawaan Lea untuk di hidangka di piring.

"Bikk tolong buah nya di potong ya" pinta Lea pada bibik yang tampak mengangguk arti mengerti.

"Kamu mau ke atas?" tanya tante septi.

"Ia tante kasihan Bi gak ada teman nya"

"Oh yaudah nanti bibi yang antar makanan nya"

"Ia tante" Lea beranjak menuju kamar Bi yang tidak di kunci, tampak Bi yang duduk di tempat tidur sambil mendengar music dengan airpod nya.

"Gimana kaki mu" Lea berkata sambil melepas airpod Bi.

"Masih sakit" Bi menjawab sedih.

"Nihh kamu suka ini kan" Lea memberi vanila oreo ke Bi yang masih tampak sedih.

"Wahh...tau banget kesukaan ku " Bi menyeruput vanila oreo itu dengan penuh semangat.

"Haa  aku capek Bi" Lea berkata sambil meletakkan tubuh nya di sebelah Bi yang masih asik dengan minuman segar itu.

"Capek apa sih?? Kerjaan juga gak punya" Bi berkata sambil memandang Lea yang tertelungkup di kasur nya.

"Sekarang aku owner gedung itu Bi, aku  harus ngerombak semua yang ada di sana dan mulai mengembangkan nya" gumam Lea pada Bi yang masih belum percaya.

"seriuss??" Bi meletakkan minuman nya di atas meja seraya menggoyangkan tubuh Lea yang masih tertelungkup.

"Ia Bi..kemarin mami beli gedung itu sama semua isi nya"

"Wahh..sekarang kamu pengusaha dong" Bi tampak kagum pada Lea.

"Ia aku  pengusaha jadi kamu jangan macem-macem sama " ancam Lea pada Bi yang tersenyum manis

"Wah wahh Lea yang toboy sekarang jadi pengusaha fashion style" Bi bertepuk tangan bahagia.

"Den ini buah nya " bibik masuk dan meletakkan buah juga cake vanila di atas meja sambil tersenyum melihat Lea yang tergeletak di tempat tidur Bi.

"Non Lea tidur den?" Tanya bibik penasaran sambil melihat wajah Lea yang sudah lelap, terlihat letih.

"Dia mah suka gitu bik, tidur di kamar cowok sembarangan" Bi menatap ke arah Lea yang tertidur.

"Yaudah saya pamit den.

"Ia makasih bik"

       Bi yang asik dengan cake yang di bawa Lea sesekali mencomot buah yang sudah di bersihkan bibik.

Bi yang masih asik melahap potongan cake kesukaan nya seketika tersenyum saat Lea bergeser dan meluk Bi yang duduk di selah tubuh Lea.

     Bi yang  masih tersenyum kemudian berselonjor dan ikut memejamkan mata, dan hanyut dalam mimpi bersama teman kecil nya itu.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul enam sore.

"Bi..  Lea bangun bangun " Bu septi membagunkan Bi dan Lea yang masih tidur dengan posisi Lea memeluk tubuh Bi.

"Mmm jam berapa ma" Bi bertanya sambil mengucek mata nya.

"Udah jam enam sayang ini Lea tidur kok sampe begini yahh"

"Tau ni anak kaki Bi sakit masih aja di tindih" Bi tampak mengerutu juga bahagia.

"Leaa bangun sayang"

Lea tak juga bangun masih memeluk Bi yang susah bergerak.

"Yaudah ga papa mah, nanti juga bangun sendiri"

"Yaudaa kasihan juga" Bu  septi melangkah menuruni tangga.

"Leaa kamu mau meluk aku sampe kapan?" Bi memukul pelan pipi Lea.

"Mmm apaaa sih Bi? berisik  ahkk" Lea menggerutu.

"kira-kira doang kaki ku sakit malah di tindih sama badan  yang berat"

"Aaa aaaa aaa mana mana " Lea bergerak cepat menghindari kaki Bi yang kata nya sakit.

"Aduhhh " Bi mengaduhh kesakitan.

"Maaff Bi maaf " Lea memegang kaki Bi yang tampak nya sakit.

"Hahahaa gak sakit kok aku bohong" Bi tertawa melihat reaksi Lea penuh perhatian.

"Tau ahkk aku pulang dulu " Lea mengambil tas nya dengan sigap.

"Lea besok  datang lagi kan?" Bi bertanya sambil menarik tangan Lea.

"Apaan  aku banyak kerjaan kamu kayak  bocah aja" dia menarik tangan nya yang di pegang Bi.

"Aku tunggu " Bi berteriak walaupun Lea tetap berjalan menuruni tangga dan terdengar pamit pada bu septi. Menuju mobil dan pulang ke rumah nya.

"Mami.."

"Gimana hari ini sayang?"

"Lea cerita nanti mi mau mandi dulu" Lea melangkah ke kamar

untuk mandi beberapa saat kemudian dia turun untuk makan malam dan membahas beberapa pekerjaan.

Hari yang melelahkan, saat kembali ke kamar nya Lea membaringkan tubuh nya di tempat tidur memandang ke langit-langit kamar nya sambil berpikir konsep yang menarik untuk perusahaan nya.

Bisssttt bisssttt bissst

From:Bii

Besok aku tunggu!!

Datang atau gak..aku tetap bakalan tunggu.

    Lea hanya membaca dan tersenyum, kadang Bi seperti anak kecil yang selalu ingin di manjakan.

Malam itu Lea berpikir keras sesekali mencari ide di handphone nya tentang fashion, sampai akhir nya dia tertidur dan hanyut dalam mimpi indah.

     Semua tampak sibuk, banyak pekerja yang datang untuk melihat gedung yang akan di renovasi itu.Tiga orang bagian decorasi yng di tunjuk lea tampak berpanas-panasan di luar gedung melihat bagai mana warna dan desain Logo gedung itu. Lea yang melihat dari atas ruang kerja nya tampak tersenyum dan sesekali melihat ke arah komputer kerja nya.

Tokk tokk

"Lea boleh saya masuk" Sea memanggil dari luar ruangan.

"Oh ia masuk"

"Lea  ini semua anggaran dana yang sudah di kirim bagian admin sudah saya lampirkan harga tiap-tiap bahan yang kita gunakan juga." Sea menjelaakan dengan detail.

"Ok berarti minggu depan tidak akan ada kendala bukan?"

"Kami sudah berdiskusi dengan para pekerja, dan estimasi selesai di perkirakan satu hari sebelum acara launcing"

"Mm  bagus, bagaimana dengan tugas yang saya suruh kamu kerjakan?"

"Kontrak kerja dengan Sandra sudah saya batalkan dan saya memberi nilai yang buruk, dengan alasan tidak menghargai kontrak. juga para pekerja" Jelas Sea pada Lea yang nampak puas.

"Bagus"

"Untuk Fio  saya juga sudah membuat kontrak kerja terbaru, mohon di lihat dan di baca dulu sebelum saya berikan untuk di tanda tangani oleh Fio" Sea memberi sebuah map berisi kertas yang sudah ada materai nya.

"Saya suka dengan kontrak baru ini, tapi kamu tidak perlu repot ke sana suruh fio sendiri yang datang dan minta maaf kepada saya" Ucap Lea dengan tegas.

"Baik Lea saya akan suruh dia segera ke sini"

"Tidak perlu buru-buru kapan pun dia datang saya tidak keberatan, atau dia tidak ingin datang justru itu hal yang lebih baik" Lea tersenyum ke arah Sea yang sedikit ngeri melihat atasan nya begitu menakutkan.

"Kalau begitu saya permisi Lea"

"Silahkan " dia mempersilahkan sea pergi kembali bekerja, Lea pun kembali berkutat dengan semua rancangan rancangan yang di buat nya.

       Makan siang di habiskan Lea di dalam ruanga nya, karna masih banyak yang harus di selesaikan nya sebelum waktu launcing, sampai saat dia mendengar ada suara ketukan dan ada sosok yang membuka pintu.

"Menjadi bos harus mengorbankan makan siang juga ya" ledek Cris yang masuk ke ruangan Lea sambil tersemyum, di tangan nya tampak sebuah plastik berisi jus nenas dan sebuah kotak

"Haaa beginilah ketika menjadi bos maka akan ada pekerja yang perhatian pada kita"Lea kembali meledek Cris yang masih berdiri melihat nya.

"Ini hanya deliveri saja pembayaran tunai atau debit?" Cris tertawa sambil meletakkan makanam itu di atas meja.

"Bagaimana bayaran nya lantai sepuluh ini" Lea membalas candaan Cris

      Kedua nya tertawa bersamaan kemudian Lea duduk di sofa mempersilahkan Cris yang masih berdiri.

"Silahkan duduk Cris, hanya ini yang dapat ku beri" Lea tertawa.

"Tidak masalah, asal lantai lantai ini bisa ku tempati"

"Itu bisa kita bicarakan" Lea tersenyum sambil membuka kotak makanan itu.

"Kamu suka?"

"Aku tidak banyak pilih-pilih makanan, apa lagi untuk yang repot-repot datang" Lea menjelaskan.

"Tidak masalah akuu hanya sedikit kawatir keadaan mu karana kejadian kemarin"

"Trimakasih Cris" ucap Lea sambil melihat Cris.

"Trimakasih untuk apa?"

"Untuk makanan ini, rasa nya enak sekali" Lea senyum sambil mengunyah makanan itu seolah mencari topik pembicaraan lain.

"Ahh  tidak masalah" Cris menjawab singkat.

      Tidak lama pebicaraan itu berlangsung, karna Cris harus mengikuti sesi pemotretan berikutnya.

Lea pun harus kembali berkutat dengan pekerjaannya yang masih menumpuk.

     Tidak terasa sudah pukul delapan malam, Lea masih sibuk dengan komputer dan gambar fashion di sana.

Tokk tokk tokk

"Lea..sudah jam delapan, saya ada janji bisakah saya pulang duluan" tanya Sea sambil sedikit kikuk.

"Silahkan Sea saya juga sudah hampir selesai"

"Baik lah trimakasih sampai jumpa besok"

"Ok  hati-hati di jalan" Lea kembali ke komputer nya hingga lupa.

Waktu,bsudah pukul sepuluh malam.

Sesaat kemudian handphone nya berdering.

"Hallo mi"

"Lea mami lupa ke rumah Bi tolong sampaikan selamat ulang tahun dari mami ya sayang, kado nya besok mama anter"

"Ulang tahun mi?"

"Ia hari ini Bi ulang tahun, lohh kamu dimana?"

"Masih di kantor mi yaudah nanti aku sampaikan" Lea buru-buru mematikan telepon dari mami nya lalu mematikan komputernya.

Berlari ke arah liff dengan tergesa-gesa.

      Hati nya seketika merasa tidak enak, pantas lah teman kecil nya itu menyuruhnya untuk datang hari ini. Tanggal satu september adalah hari istimewa Bi tapi Lea bisa lupa akan hal penting itu.

Di perjalanan Lea melihat masih adakah toko kue yang buka tapi sepanjang jalan sudah sepi.

    Lea memacu mobil nya, berusaha sampai di rumah Bi sebelum pukul dua belas malam.

Ketika gerbang di buka Lea segera berlari ke arah pintu rumah.

Bibik membuka pintu.

"Bikk tante mana?"

"Udah tidur non ini udah jam sebelas, kenapa non datang malam ?"

"Aduh bikk Lea lupa hari ini Bi ulang tahun"

"Ia non dari tadi den udah nungguin non, dari jam enam kue itu belum juga di potong" bibik menunjuk cake vanila berukuran besar dengan lili angka dua puluh enam di atas nya.

"Tante gimana?"

"Ibuk bisa bilang apa non, den Bi mau nunggu non"

"Aduhh bik" Lea berlari ke arah cake di atas meja dan mengambil nya menaiki tangga kemudian membuka kamar Bi yang tampak gelap, terlihat Bi sudah tertidur.

"Bii..Bi..maaf aku telat" Lea berbisik sambil memukul pipi Bi yang sedang tidur.

"Kenapa kamu datang?" Bi berkata datar seolah marah pada Lea.

"Maaf aku banyak kerjaan sampe lupa Bi, yaudah sini bangun kita tiup lilin dulu" Lea berusaha mengangkat Bi yang tampak malas-malasan.

"Gak penting" teriak Bi pada Lea sambil menghempaskan tangan gadis itu.

"Kok kamu jadi gini Bi?" Lea bertanya seolah kesal.

"kapan sih aku bisa di ingat?? Aku udah di samping kamu dari kecil, tapi kamu gak pernah ingat hari penting aku, sedangkan aku gak pernah lupa semenitpun hari bahagia mu" Bi nampak menahan tangis nya.

"Aku udah di sini Bi aku udah buru-buru dari kantor"Lea menjelaskan kepada Bi yang tampak tak perduli.

"Kamu tau  aku udah nunggu di bawah dari siang,bberharap bakalan datang dan kita bisa ngerayain sama-sama tapi lihat sampe jam sepuluh tadi aku masih duduk di sofa sampe aku bosen dan  balik ke kamar ini"

"Maafin aku Bi" Lea megang Bi yang tampak marah.

"Udalah kamu bisa pulang" Bi melepaskan tangan Lea yang memegang nya.

"Ok  aku pulang tapi asal kamu tau aku harus lari-larian  ke sini kebut kebutan di jalan demi bisa ngerayain ulang tahun ini, aku mungkin lupa hari-hari bahagia kamu Bi tapi aku gak pernah sengaja buat lupa hal itu, banyak hal yang aku kerjakan yang buat aku lupa hari bahagia kamu tapi aku gak pernah lupa sama kamu ohh..ya mami ngucapin selamat ulang tahun kadonya di antar besok" Lea melangkah perlahan ingin membuka pintu kamar Bi seketika tangan nya di tarik dari belakang.

"Maafin aku " Bi memeluk lea dari belakang sambil menangis, Lea yang terdiam mencoba menahan tangis nya.

     Bi masih  memeluk gadis itu sambil memangis, kemudian Lea melepaskan pelukan Bi kemudian memandang wajah Bi.

"Kamu kenapa jadi cengeng gini B?" Lea mengusap wajah Bi.

"Gak aku gak cengeng" Bi menjawab sambil tersenyum di paksa.

"Maafin aku Bi, selamat ulang tahun semoga yang terbaik buat kamu "Lea memeluk lelaki tampan itu sambil menepuk-nepuk punggung nya.

"Makasih Lea.." Bi tersenyum bahagia.

"Kaki kamu udah sembuh?" Lea bertanya sambil menunjuk kaki Bi yang masih di perban.

"Aaa..belum Lea tapi karna kamu lari cepat jadi aku harus lari cepat juga"

"Sini.. sini kita potong kue dulu" Lea mencoba memapah Bi yang tampak masih sedikit kesakitan

     Lilin di nyalakan, dua sejoli itu bernyayi bersama mengambil beberapa foto kemudian meniup lilin. potongan kue pertama di beri ke Lea dan di terima Lea dengan langsung melahap nya. kemudian Bi minta di suapin kue oleh lea juga begitulah mereka bergantian kadang Bi sengaja membuat kue itu ke Pipi Lea dan kadang membuat mulut Lea belepotan kue.

     Lea masih asik membersihkan pipi nya yang belepotan kue dengan tangan ketika Lea mulai membersihkan bibirnya yang juga penuh cream  Bi menarik tangan nya, kemudian Bi mendekatkan wajahnya ke arah Lea yang masih membelalak. Bi memulai dengan pipi Lea di bersihkan nya pipi Lea yang penuh cream vanila itu kemudian turun ke bibir Lea, Bi dengan lembut membersihkan cream vanila itu dengan bibir nya. kejadian itu berlangsung beberapa saat ketika tiba-tiba Lea menarik tubuhnya.

"Haa aku harus pulang udah malam" Lea berdiri dan tampak gugup seolah tak percaya apa yang di lakukan Bi pada nya.

"Leaa leaa" Bi masih memanggil nama Lea ketika gadis itu cepat menuruni tangga lalu berlari pulang.

       Sesampai nya di kamar Lea langsung mandi, beberapa waktu kemudian dia sudah tergeletak di tepat tidur nya. sesaat di pejamkannnya kedua matanya bayangan Bi yang mencium nya tiba-tiba membuat nya terkejut.

"Aaaa  apa-apan orang gila itu kenapa dia mencium ku?? apa itu ciuman pertemanan??" Lea meracau sendiri di kamarnya.

    Pukul tiga dini hari Lea masih belum bisa tidur, banyangan itu masih menggangu pikiran nya saat menutup mata. Dia kembali melihat jam di meja nya pukul lima pagi, setelah di coba beberapa kali akhirnya Lea terlelap, hanyut dalam mimpi indah.