upacara pernikahan dan salaman pun selesai, saat ini mereka sedang berada di ruang tamu. Wajah Randi masih terlihat memerah setelah ciuman pertamanya di ambil oleh Farhan yang sekarang menjadi suaminya. Namun wajah masamnya masih tersisa, Sementara Farhan terlihat sangat gelisah namun berusaha profesional dengan para tamu yang sekarang menjadi keluarga barunya.
Melihat kegelisahan Kakaknya, Arifin yang merupakan adik kandungnya menepuk pundaknya.
Arifin, "Bang, kenapa? 'kebelet' ya~?". Ucapnya sambil menyikut lengan pria yang terpaut 5 tahun lebih tua darinya.
Lantas sebuah Jitakan mendarat di kepalanya hingga membuat pria tampan itu meringis sembari memegang kepalanya.
Farhan, "Hussh! Diam Kenapa!? apa lo gak lihat tubuhnya yang seksi itu? gue mana tahan!". Jawab Farhan sembari berbisik di telinga adiknya.
Arifin, "Aaah... Jadi bener tebakan gue... Ya udah bungkus aja terus Lo eramin semalaman Lagipula juga udah jadi bini Lo.". Sambil mengedipkan matanya kepada Randi yang sedari tadi heran dengan ketidak Akuran suami dan adik iparnya.
Dan sebuah jitakan kembali melayang di kepala Arifin namun kali ini bukan dari kakaknya melainkan dari Rama Alexander Serky yang tidak lain adalah ayah Dari Farhan dan juga Arifin sekaligus pendiri perusahaan A.S.
Ibu mereka, Hanah Alexander Serky telah meninggal ketika Farhan masih berusia 10 tahun dan Arifin 5 tahun disebabkan oleh kanker otak yang dideritanya setelah melahirkan Arifin. Karena sangat mencintai Anak dan mendiang istrinya, Rama memutuskan untuk menduda dan merawat kedua anaknya. Bahkan setelah tahu Farhan adalah biseksual sama sekali tidak membuatnya marah, asalkan anak-anaknya bahagia, itu pikirnya.
Rama, "Maafkan Arifin ya Randi, otaknya isinya cuma porno doang". Ucap pria 42 tahun yang masih kelihatan sangat tampan itu.
Arifin, "Ih pah, kok malah jelek-jelekin aku didepan kakak ipar sih?!". Arifin mendengkus kesal ke arah ayahnya.
Farhan, "Yee... memang lo nya kayak gitu, itu fakta".
Arifin, "Biarin! daripada Abang, 'Crazy Sex Man'!!". Arifin menjulurkan lidahnya kepada Farhan.
Randi, "Apa!?". Jawab Randi dengan sedikit ketakutan.
Farhan dengan sigap menutup mulut kurang ajar adiknya sebelum semua rahasianya dibongkar si brengsek Arifin.
Farhan, "Tenang sayang, Dia bohong kok, Hehehe...". Farhan tertawa canggung di depan Randi.
Tiba-tiba sebuah ciuman mendarat di pipi Chubby Randi, Siapa lagi kalau bukan dari Rasya kakaknya. Kemudian menggendong Randi layaknya anak kecil sembari sesekali mencium pipinya. Farhan dan Arifin hanya bisa melongo melihat pemandangan yang sangat romantis itu.
Randi, "Kakak, Turunin dong, malu ada Farhan sama keluarganya". Ucapnya sambil menenggelamkan kepalanya di dada Rasya.
Rasya, "Tumben? biasanya kan kamu yang minta digendong sama kakak, kalau soal ciumannya itu spesial dari kakak, hehehe..."
Farhan, "Apakah lo memang sedekat itu dengan adikmu? apa istrimu tidak cemburu dengan Randi?"
Yuki, "Santai Han, Aku udah biasa kok, malah aku juga sering cium Randi tapi tenang buat cipokanya kita udah siapin buat kamu". jawab Yuki dengan santai
Bisa-bisanya mereka berkata dengan sangat santai tanpa mempedulikan sosok Farhan yang sekarang resmi menjadi suami Randi.
Rasya, "Nanti kalau kamu diapain sama si bangsat (maksudnya Farhan) ini, bilang saja sama kakak nanti biar Kakak yang tonjok mukanya".
Farhan, "Hey, kamu kan udah lama mengenalku , Tenang saja aku akan menjaga istriku dengan baik-baik. sekarang kembalikan istriku padaku". Sambil mengulurkan tangannya kepada Randi.
Randi, "Ogah! Aku maunya sama Rasya". Randi tambah mengeratkan pelukannya pada Rasya.
Rasya, "Kamu dengar kan apa katanya?".
Arifin, "Hihihi... Gue melihat adanya cinta segitiga diantara kakak, adik dan suaminya...". Goda Arifin kepada ketiga pria itu.
Tak lama kemudian Marni dan Jery datang untuk melerai perebutan Randi.
Jery, "Sayang, Ikut perintah suami, dan kamu Rasya, Jangan terlalu memanjakan Randi ingat sekarang dia sudah menikah jadi biarlah Farhan yang mengurusnya."
Rasya, "Jujur sih pa, Sebenarnya aku gak ikhlas kalau adik kesayaganku ini harus kuberikan kepada Pria seperti dia!". Jawabnya sembari melepaskan pelukan adiknya lalu memberikan Randi kepelukan Farhan bagikan sebuah mainan.
Randi, "Kakak! kok aku dikasih sama ini orang sih!? kakak sudah tidak sayang lagi ya sama Randi!". protes Randi
ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Farhan namun sia-sia saja, Sebab tubuh Farhan jauh lebih besar darinya. Tentu saja bila dibandingkan dengan Farhan yang tingginya 190 cm, Randi bukanlah tandingan Farhan. Tinggi Randi hanya 167 cm dan itu harus membuatnya mendongak jika ingin menatap Farhan. Maklum saja, Ibu kandung Farhan dan Arifin merupakan orang Amerika asli. Pekerjaan pula yang mempertemukan Hanah dengan Rama.
Rasya, "Bukan begitu sayang, kakak masih sayang kok sama kamu"
Farhan, "Tenang sayang, Kan sekarang ada aku sebagai suamimu jadi tidak perlu sayang dari Rasya, Hmmm?"
Randi, "Gak mau! aku gak kenal kamu!"
Marni, "Sayang, jangan begitu dong sama suaminya, kan kasihan Nak Farhan"
Jery, "Sudah, Randi sama Farhan pasti capek. Sekarang kalian masuk saja ke kamar kalian di lantai 3".
Mendengar perkataan Mertuanya tentu saja Farhan merasa senang sebab akhirnya ia bisa melampiaskan hasrat seksualnya kepada istri imutnya. Namun tidak dengan Randi yang seketika memasang wajah ketakutan.
Randi, "Gak mau ma! Aku mau tidur di kamarku sendiri, aku gak mau tidur dengan dia!!".
Jery, "Sudah, Farhan, kamu bawa saja Randi. ingat pakai pengaman! jangan sampai kulit anakku lecet-lecet, Kamu paham kan maksudku?"
Farhan, "Paham Pa". Jawab Farhan sambil tersenyum lalu membawa Randi dengan paksa dipelukannya.
Randi, "Mami!!! Kak Rasya!!! tolongin Randi... Huaaaa!!!". Rengek Randi saat tubuh kecilnya dibawa Farhan masuk ke dalam lift.
Rama😅
Marni🤫
Rasya😑
Yuki😙
Arifin😙