webnovel

My Cold Boyfriend By cutiekyraa

Bagaimana jika, seorang lelaki (Michael Brahmana) yang dingin, cuek, dan sedikit irit bicara kepada orang lain dipertemukan pada perempuan (Mellanie Chandra) yang bawel, sangat perhatian namun jutek? Akan kah mereka akan menjadi sebuah kisah cinta yang indah? atau sedih? Akan kah perempuan tersebut bisa mengubah sikap dan sifat lelaki tersebut menjadi lebih baik? Wattpad : @cutiekyraa Instagram : soon-

cutiekyraa · Otras
Sin suficientes valoraciones
1 Chs

Prolog

HAPPY READING 😊

MELLANIE POV.

"WOI KEBO BETINA BANGUN!!" teriak Vania dari depan pintu kamar.

"Bentar lagi maa, 5 menit lagii" jawab gue pas denger nyokap gue teriak.

"DARI TADI 5 MENIT MULU, UDAH JAM 7 KURANG 15 MENIT WOI!" teriak Vania lagi.

"Ah yaudah lah masih jam 7.. HAH JAM 7?!"

Spontan gue kaget langsung bangun dan ke kamar mandi. Btw kenalin nama gue Mellanie Chandra, gue anak ke 3 dari 3 bersaudara, yep gue anak terakhir. Gue punya 2 abang yang bener-bener jaga gue banget, ya pasti dijaga banget karena gue satu-satunya cewek dikeluarga ini selain nyokap gue. Ah pasti kalian bertanya-tanya siapa yang tadi itu, dia nyokap gue, Vania. Bokap gue namanya Leonardo Chandra, dan terakhir 2 abang gue, namanya Gerald Chandra kelas XII IPA dan Jonathan Chandra kelas XI IPA.

Setelah gue melakukan ritual mandi, gue pake seragam baru gue dan memoleskan sedikit make-up, ya dikit aja nanti kalau banyak dikatain sama kakak kelas. Setelah selesai, gue langsung menyambar tas sekolah gue yang ada di kursi meja belajar dan langsung turun kebawah.

"BANG JONATHAN AYO BRANGKAT JANGAN MAKAN MULU DONG!!" kata gue sambil pake spatu.

"Ya sabar kali adek ku, abang kan laper" kata Jonathan sambil mengoleskan selai kacangnya ke roti bakar miliknya.

"BANG GILA APA YA?! INI UDAH JAM BERAPA!!" kata gue sambil narik tangannya.

"Santai kali dek, satpamnya baik kok, paling dikasi uang 10.000 udah dibukain lagi gerbangnya" ucap Jonathan.

Yap seperti yang kalian lihat, abang gue yang satu ini udah langganan telat tiap hari, makanya dia ga takut. Gue pun memukul lengannya, tiba-tiba ada yang menarik tangan gue halus.

"Udah berangkat sama abang aja dek, ayo udah mau telat. Kamu makan pas istirahat aja ya, gapapa kan?" kata abang gue yang satunya, Gerald.

Gue pun mengangguk mantap dan berpamitan dengan orang-orang rumah. Akhirnya gue dan bang Gerald berangkat duluan menaiki mobil bang Gerald. Selang beberapa menit akhirnya sampai ke sekolah baru gue. Untung pas gue sampe skolah gerbangnya belom ditutup jadi gue masih bisa sedikit lega. Masa iya baru pertama kali masuk sudah telat? Malu lah! Gue pun langsung turun dari mobil dan lari ke ruang kepala sekolah. Gerald hanya jalan mengikuti gue dari belakang sambil menyapa teman-temannya.

"BANG BANG DIMANA RUANG KEPSEKNYA?" teriak gue dari kejauhan ke bang Gerald

"Jangan teriak-teriak dek ini sekolah bukan hutan" ucap Bang Ge lembut sambil sedikit berlari menyusul gue

"Ehe maap kebiasaan" ucap gue malu-malu

Bang Gerald hanya tersenyum sambil mengelus kepala gue.

"Nah kamu nanti lurus notok, belok kanan, perempatan pertama km belok kiri, terus lurus notok, naik tangga, belok ke kanan dikit, dah sampe" ucap bang Ge panjang lebar

Gue mengangguk-angguk dan segera lari kearah yang sudah di bilang oleh bang Gerald. Hanya membutuhkan 20 menit, gue udah sampe di depan ruang kepala sekolah dan segera mengetuk pintunya.

TOK..TOK..

"Masuk!" teriak seseorang dari dalam

Gue pun membuka pintu ruangan kepala sekolah dengan tak lupa mengatakan 'Permisi'. Gue langsung dipersilahkan duduk oleh kepala sekolah baru gue.

"Selamat pagi bu, saya Mellanie, siswi pindahan dari SMA Pertiwi" ucap gue lembut kepada kepala sekolah

"Oh jadi kamu anak pindahan yang minggu lalu daftar ya? Adiknya Gerald dan Jonathan?" tanya kepsek kepada gue

"Iya bu" jawab gue dengan mengangguk kecil

"Oke ikut Saya, saya akan menunjukkan dimana kelas kamu berada" ucap kepsek tersebut

Gue pun mengangguk dan mengikuti kepala sekolah yang berjalan menuju kelas gue. Sambil berjalan, gue melihat sekeliling dan saat gue liat ke arah kiri gue, tatapan gue bertemu dengan seorang cowok cool dan keliatan dingin yang sedang memakai AirPods sambil melihat kearah luar dari kaca perpustakaan. Gue sedikit terpaku karena tatapannya, selain dia ganteng, gue juga sedikit suka sama gayanya. Gue langsung menggelengkan kepala

'Mellanie fokus, lo baru masuk masa udah terpukau sama cowok' batin gue

Tak terasa sudah sampai di depan kelas baru gue, X IPA 3

"Mellanie ayo masuk" ajak kepala sekolah kepada gue

Gue pun tersadar dan segera menggangguk kepala gue dan memasuki kelas bersamaan dengan kepala sekolah.

TOK..TOK..

"Permisi bu, saya bawa murid baru yang akan belajar di kelas ini" ucap kepala sekolah kepada guru yang sedang mengajar di dalam

"Oh iya, silahkan masuk bu" ucap guru tersebut ramah

Gue dan kepala sekolah pun masuk ke dalam kelas. Seketika kelas yang awalnya diam menjadi ramai karena kedatangan gue.

'Gila cakep banget'

'Jomblo gak ya?'

'Dih centil banget'

'Kayaknya dia calon fakgirl deh, gak banget'

Ya kira-kira seperti itu bisikan-bisikan yang muncul saat gue masuk kelas.

"Oke anak-anak, kita kedatangan murid pindahan, silahkan perkenalkan dirimu" ucap kepala sekolah sambil mempersilahkanku untuk memperkenalkan diri.

"Halo nama aku Mellanie Chandra, panggilan aku Mel, Mella, Ella atau terserah mau panggil apa. Aku anak pindahan dari SMA Pertiwi. Terimakasih, mohon bantuannya" ucap gue sambil senyum.

Kelas pun menjadi semakin ribut, banyak laki-laki yang menanyakan hal-hal yang tidak berguna, ya kalian tau sendiri lah ya.

"Oke kamu duduk di sebelah situ ya" sambil menunjuk bangku yang kosong, "Kamu nggak duduk sendirian kok, mungkin anaknya belum datang"

"Terimakasih bu, saya sangat terbantu" ucap gue sambil pamit untuk duduk ke bangku yang sudah diberikan.

Gue pun berjalan dan duduk di bangku yang sudah diberikan ke gue. Anehnya, kursi itu ada tas nya namun tidak ada orangnya. Mejanya pun juga bersih tidak ada buku sama sekali. Gue berpikir mungkin lagi di UKS karena sakit, tapi kan katanya belum dateng? Ah ya sudah lah bukan masalah gue.

"Haii kenalin namaku Michelle! Dan ini temen bangku gue namanya Alex. Rada nyebelin jadi jangan terlalu dianggep ya nanti naik darah mulu lo" ucap Michelle dari bangku depan gue

"Enak aja! Gue ga nyebelin! Lo aja yang nyebelin!" ucap Alex tidak terima

"Dih diem lo" ucap Michelle dengan nada judesnya

Gue pun tertawa kecil melihat pasangan.. umm maksud gue dua manusia yang duduk bersebelahan di depan gue. Tapi mereka cocok sih

"Haii, namaku Mellanie, salam kenal yah!" ucap gue agar mereka berhenti berdebat

"Nice too meet you too beautiful princess!" ucap Alex dengan nada lembutnya

"Najis" ucap Michelle sambil memutar duduknya kembali menghadap depan

"Komen mulu" balas Alex dengan malas

Gue hanya tersenyum kecil sambil mengeluarkan buku gue untuk mengikuti pelajaran.

Mereka cocok -Batin gue

AUTHOR POV.

Tidak terasa sudah waktunya pulang. Mellanie pun memasukkan buku-bukunya kedalam tas nya. Hari ini membuatnya sedikit lelah karena harus mengejar materi-materi yang tertinggal. Mellanie juga sudah mendapatkan teman, meskipun baru kenal 3 namun tidak apa-apa. Namanya Michelle, Valerie, dan Giovania.

Mellanie sedikit heran, sudah waktunya pulang namun orang yang ada di bangku sebelahnya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Apakah teman sebangkunya benar-benar sakit? Atau escape pelajaran? Ah sudah lah apa masalahnya dengan Mellanie, mungkin besok mereka baru bertemu. Sebelum berjalan keluar menuju parkiran, Mellanie mengambil AirPodsnya dari tas, memakainya dan memakai tasnya. Baru saja Mellanie akan beranjak, seorang laki-laki memasuki kelasnya dan berjalan ke arahnya. Ia kira laki-laki itu akan menemuinya, ternyata laki-laki itu adalah teman sebangku Mellanie.

"Hey" panggil Mellanie berusaha untuk berkenalan

Lelaki itu hanya mendongak melihat kearah Mellanie dan sedikit terkejut karena mukanya sama dengan orang yang tadi menatapnya saat di perpustakaan, Mellanie pun juga terkejut karena itu yang tadi ada di perpustakaan

"Uhmm kenalin gue Mellanie, tadi gue sempet liat lo. Lo yang di perpustakaan itu kan?" ucap Mellanie agar tidak canggung

"Hm" lelaki itu hanya berdeham, "Michael" lanjutnya sambil menyebutkan namanya.

Setelah menyebutkan namanya, Michael pun meninggalkan Mellanie sendirian. Mellanie pun membeku ditempat karena kelakuan Michael barusan. Masih ada rupanya laki-laki sedingin es.

Dingin banget sih jadi cowok- Batin Mellanie

From Wattpad,

@cutiekyraa