"Siapa yang sakit?" Sherin terkesiap. Dia yang sedang duduk di sofa langsung berdiri saat mendengar kabar dari sopir menantunya.
"Nyonya masuk rumah sakit. Tadi dia pendarahan dan pingsan."
"Ya Tuhan!"
Sherin segera menghubungi Edzhar yang masih di kantor. Tentu saja suaminya terkejut dan rela meninggalkan semua urusan pekerjaan demi putri bungsu. "Sayang, tenang! Kita bertemu di rumah sakit saja." Sherin menenangkan suaminya.
Sherin memanggil sopir dan langsung berangkat ke rumah sakit. Demikian juga Edzhar. Dia menyerahkan semua pekerjaan kepada CEO sementara dan juga Megan. Bagi Edzhar keluarga adalah prioritas pertama.
***
"Awww!" Laura berteriak sambil memegang perutnya. Dia kesakitan dan berusaha memanggil Garry, suaminya.
Garry sedang memasak. Dia berlari ke kamar dan mengabaikan celemek yang masih menempel di dadanya. "Sayang!" Garry terkesiap melihat istrinya meringis kesakitan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com