Sekarang Meyla dan Rendi sering menghabisi waktu bersama. entah mengapa Rendi sudah menjadi sedikit lebih baik sejak ada Meyla. dan Meyla seperti biasa hatinya tak pernah berhenti berdetak setiap ada Rendi. iya yang awalnya mereka dua manusia yang tidak saling kenal kini sering bersama untuk mengisi waktu luang. dan beberapa bulan perkenalan mereka, dan kini adalah hari wisuda nya Meyla yang telah menyelesaikan tugas akhir dan siap menyandang gelar sarjana ekonomi bidang manajemen. hari wisuda biasanya ditemani dengan orang tua dan yang terkasih tetapi tidak dengan Meyla. Meyla menatap sedih dengan semua teman seangkatanya didampingi dengan orang tua mereka.
Gadis Cantik kok sedih, jangan sedih dong kan ini hari wisuda kamu Meyla. (tipal seorang lelaki tampan dengan setelan jas warna biru Napi yang begitu Pas dengan Postur tubuhnya)
eh kak Rendi... Makasih yah Ka udah mau datang (jawab meyla sambil tersenyum pada pria yang ia diam diam cintai itu)
ih.. siapa juga yang mau datang ini kan kampus milik bapak gue jadi kan gue diundang juga (kata rendi yang meledek Meyla)
Tega banget sih ka huhuhuhu (pura-pura nangis)
cup..cup.. anak manis jangan nih kaka kasih coklat ( Sebuket coklat yang telah Rendi bawakan untuk Meyla)
em itu Meyla kok Orang Tua kamu kan nga datang inikan wisuda kamu.
biasa ka mereka sibuk. (sambil melihat kebawah dengn ekspresi sedih)
ohhh... ya udah berhubung nona manis ini bersedih izinkan pangeran tampan ini menghiburnya ( sambil tersenyum kearah Meyla)
emm oke deh Ka. Pokoknya Temani aku keliling kota seharian. (jawab meyla)
ya udah kak aku ganti baju dulu habis itu kita ketemuan di taman kota ya ka.
merekapun menghabiskan waktu seharian bersama-sma mengujungi berbagai tempat. dan tibalah mereka di sebuah cafe romantis ala anak muda. menikmati menu yang disajikan dan sambil bercanda mereka seperti sepasang kekasih yang serasi bagi pengunjung yang tidak sengaja melihat mereka.
Meyla... (sambil menatap Meyla dengan serius)
iya ka. kok serius amet liatnya.
kamu lumayan cantik malam ini ( jawab Rendi sambil tersenyum melihat wajah Meyla yang memerah)
oh jadi malam ini aja yah ka sebelum-belmunya Meyla jelek gitu.
iya begitu lah Meyla (jawb Rendi dengan tertawa riang)
ihhhh... kak Rendiiii.
Meyla kayaknya kaka beberapa bulan ini tidak bisa menemani kamu deh. (jawabnya sambil menatap dengan serius)
kenapa ka.? kaka mau kemana ( dengan wajah sedih)
kaka ada perjalanan bisnis yang memakan waktu lumayan lama.
oh ya udah ka nga papa. aku kira tadi kaka udah nga mau temenan sama aku lagi. (jawab Meyla)
Meyla kita temenan saja kah sampai akhir (tanya Rendi yang ambigu)
itu... aku juga nga tau ka.
gimana kalau kita mulai pacaran aja Meyla..?