"Hallo, epribadeh!" seru Nesti dengan benda pipih yang masih menempel pada telinganya.
Entah sejak kapan gadis itu berada di ambang pintu kelas jurusan bisnis, tapi yang jelas semua terkejut dengan teriakannya yang membuat jantung seolah baru selesai lari marathon. Yang tadinya Agandara sibuk memikirkan rencana mereka harus tertunda dulu dan mengarahkan pandangan mereka ke Nesti.
"N-Nesti?" Amon mengerjap berulangkali. Secara bergantian ia menatap handphonenya dan Nesti yang cengingiran di ambang pintu.
A memasang wajah julidnya. "Gadis itu lagi."
Amon berjalan menghampiri Nesti. "Sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Amon heran. Pasalnya, tadi ia dan gadis itu baru saja berbicara lewat handphone dan kenapa gadis itu bisa tiba di sini?
Nesti menampakkan sederetan gigi putihnya. "Saat Oppa hubungin Nesti, Nesti lagi berjalan menuju ke sini. Hehe."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com