Jie memandang ruangan ICU Alister dari luar, lalu menghembuskan nafas lesu. Ia ingin masuk, tapi para perawat laki-laki itu tak mengizinkannya. Matanya sudah berkaca-kaca, tapi sedaritadi airmata ini juga belum mengalir.
Entah kenapa? Jie tidak tahu. Namun, ini sangat sakit. Rasanya, ia menangis di dalam hati tanpa mengeluarkan suara bahkan airmata. Dalam diam, gadis cantik itu hanya bisa menunggu kabar baik dari dokter.
Gadis itu berjalan dan duduk di kursi tunggu. Meletakkan totebag hitam yang ia gendong di atas pahanya. Kemudian menunduk lesu.
Ia kembali menghembuskan nafas seraya melihat ke atas. Ya, ia tidak boleh cemas. Alister akan baik-baik saja. Ayahnya Alister telah menyiapkan dokter terbaik untuk pacarnya itu. Alister pasti akan sembuh dan kembali bersamanya. Ya, itu pasti. Di sini ia hanya bisa menunggu dan berdoa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com