Setelah kejadian kedua kalinya itu pihak keluarga klan putih memutuskan untuk berdamai dengan klan hitam, karena menurut Ayumi ketika bertarung kemarin ia merasa gelang pasangannya juga sama sedang di incar.
Pak Handoko yakin itu putra dari temannya dulu yaitu Djoko, ia mendengar kalau dia sudah meninggal dengan cara misterius. Handoko dan Djoko berteman akrab walau mereka berbeda klan, istri mereka pun dari klan yang sama Klan abu-abu, walau begitu kedua keturunan mereka berbeda. Djoko melahirkan keturunan murni klan abu-abu, sebenarnya itu sangat susah hanya 1 dari 1000 kelahiran, berarti sangat langka. Sementara dirinya hanya setengah murni.
Sejak dirinya menjadi pemimpin klan putih sudah sangat jarang bertemu dan mengobrol seperti dulu dengan sahabatnya itu, begitu pun temannya yang selalu bepergian berpetualang tanpa tahu pekerjaannya apa. Handoko tahu saat ini klan hitam di pimpin oleh Adiknya yaitu Marto, ia sudah mengutus seseorang kesana untuk memberitahukan masalah ini dan mencari solusinya.
Selain itu ia bertambah yakin Subroto dalang di balik semua ini, menurut info dia sudah tidak ada di Indonesia. Handoko pun tahu siapa istrinya Subroto masih keturunan klan putih. Ia harus mencari Bayu sekarang, bukan karena masalah ini saja tapi sejak dulu sebelum temannya meninggal Djoko meminta bila terjadi sesuatu padanya dia ingin menyerahkan putranya untuk mendapat perlindungan darinya. Tapi Handoko lupa amanat temannya itu karena begitu banyak yang diurusnya. Kini ia mendapat info Bayu berada di Bandung untuk kuliah.
Dia sudah mengutus seseorang ke sana, info terakhir Bayu sudah pindah dari kosan lama, tapi tetap kuliah di kampus yang sama. Kali ini ia berharap cepat bertemu bukan karena takut gelang kutukan bersatu seperti sudah di tulis dalam sejarah kedua gelang harus bisa di kawinkan. Tapi kini situasinya berubah.
-----------
Sementara itu setelah kejadian itu Satria memutuskan membawa Bayu ke Jakarta karena sudah tidak aman lagi di Bandung, Bayu tidak bisa menolak. keduanya tidak memikirkan bagaimana kuliah selanjutnya. Kini yang paling penting adalah menenangkan diri. Bukan bersembunyi tapi menyusun langkah baru, karena sekarang secara nyata papanya Satria yaitu secara terang-terangan menyerang putranya sendiri yang berhianat.
"Kita sudah sampai !" ujar Satria, Bayu memang tertidur tadi.
"Ini dimana ?" tanyanya sambil mengucek matanya.
"Di apartemen !" jawab Satria, mereka pun turun dan membawa tas koper menuju lift dan ke lantai atas. Mereka tiba di apartemen milik Satria, Bayu tertegun melihat semuanya.
"Wow bagus sekali !" matanya memandang jendela dengan pemandangan kota Jakarta yang sangat indah, lampu gedung bergemerlapan ini pertama kalinya ia ke kota ini.
"Ini kamarku, maksudku kamar kita !" Satria memperliharkan kamarnya yang sama seperti hotel berbintang.
"Apa yang kita lakukan ? dan bagaimana kuliah kita ?" tanya Bayu duduk di tempat tidur yang empuk.
"Untuk sementara kita disini dulu ! jangan pikirkan soal kuliah !" jawab Satria kemudian duduk di sebelahnya.
"Keselamatanmu itu yang penting !" Satria merangkul pundak Bayu dan menariknya dalam pelukannya.
"Keselamatan kita ! kamu pun juga sedang di kejar oleh papamu !" Bayu menatap kekasihnya itu dia membalas pelukannya. Satria mengangguk, keduanya saling tatap dan tak lama mereka sudah saling berciuman. Tiba-tiba hp berdering sehingga harus menyudahi ciuman, Satria melihat siapa yang menelponnya ia terkejut,
"Siapa ?" tanya Bayu, tapi Satria memberi tanda ia pun menerima telpon.
"Hallo ? oh om Handoko ! ada apa om ? iya bisa ... oke ! iya om !" dan kemudian melirik ke arah Bayu.
"Dari om Handoko, pimpinan klan putih !" jawab Satria, Bayu tertegun.
"Emang ada apa ?" tanya Bayu terkejut.
"Mungkin tentang penyerangan ! Ayumi pasti diserang juga ! dan juga ini berhubungan dengan klan pemburu !" jawab Satria. Bayu terdiam dia tahu siapa Handoko, pakdenya pernah bercerita.
"Istirahatlah, besok kita akan bertemu dengannya, kalau mau mandi silahkan ! kamu boleh pake baju dan handukku !" lanjut Satria sambil menunjukan lemari pakaian dan kamar mandi.
"Lalu kamu mau kemana ?" tanya Bayu.
"Aku mau meneliti chip itu !" jawab Satria dan kemudian keluar kamar, sementara Bayu terdiam kemudian melangkahkan kaki ke kamar mandi. Dia tertegun ternyata kamar mandinya lebih besar dari rumah di Bandung, di meja wastafel ia melihat banyak sekali peralatan kosmetik milik Satria dia tak menyangka, Bayu hanya tersenyum.
Ia pun membuka bajunya dan kemudian mandi di shower dan menikmati guyuran air dingin karena ternyata Jakarta itu panas ! di banding dengan Bandung, walau sekarang Bandung panas tapi tidak segerah disini. Mengambil sabun cair ketika dicium baunya harum sekali, Bayu heran dengan Satria apa seperti ini yang disebut pria metroseksual itu ? ia sering mendengar tentang hal itu. Cowok yang suka dandan tapi bukan melambai ya ... jauh banget, bahkan Satria termasuk cowok banget malah he...he ...!
Selesai mandi Bayu mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya, sekarang tubuhnya sudah ideal tidak kurus, tidak kekar berotot. lebih atletis, dada bidang, perut rata. Tidak sixpack atau roti sobek seperti Satria. Dan ini tubuh yang sebenarnya tidak seperti pertama kali menjadi manusia serigala langsung bertubuh kekar berotot itu karena kekuatan energinya tidak merata jadi cepat habis atau loyo.
Bayu pun mengambil kimono handuk, yang ada di kamar mandi menurut Satria boleh dipakai karena punya banyak. Kini ia menatap wajahnya di cermin, kata boyfriendnya itu dia lebih imut atau baby face bila tidak pakai kaca. Dan itu benar banyak teman-temannya dulu bilang seperti itu. Makanya para cewek lebih suka berteman dengannya dibanding menjadi pacar.
Wajahnya mulus tampa bulu, dia cukup heran sementara beberapa teman lelakinya yang seumuran sudah berkumis bahkan berjenggot apa karena ia manusia serigala ya ? karena bila jadi langsung tumbuh bulu dimana-mana. Makanya ia jarang bercukur, bukan hanya di wajah tapi juga di tubuh, tangan dan kakinya mulus. Tapi tidak dengan Satria, ia merasa kekasihnya itu punya kumis dan jenggot tapi di cukur kasar. Apa ini karena ia jantan sedangkan dia betina ? ah sudahlah !.
Bayu pun keluar dari kamar mandi dan menuju kopernya yang terletak di dekat tempat tidur di kamar. Dia bermaksud mengambil cdnya yang baru. Dan setelah ketemu di pakainya. Ia pun menuju lemari tempat Satria menyimpan pakaian. Tapi tidak jadi karena ia tidak melihat Satria, memang tadi ia mengatakan sedang meneliti chip tapi dimana sedang keluar kah ?
Bayu pun keluar kamar dan menuju ruang tamu dan dapur ia tidak menemukan Satria, mungkin memang keluar ujar Bayu dalam hatinya dan bermaksud kembali ke kamar, tapi dia mendengar suara aneh di kamar sebelah, dia terdiam dan melirik ke kamar yang pintunya agak terbuka, Bayu melihat Satria di kamar itu.
Pintu kamar pun di buka, Bayu menatap tak berkedip melihat isi kamar ! seperti sebuah lab dan komputer yang baru kali ini dilihatnya.
"Oh, kamu beb ! sini masuk !" ujar Satria ketika mrlihat kekasihnya masuk kamar rahasianya.
"Apa ini ?" tanya Bayu sambil melihat sekelilingnya, Satria sedang duduk di kursi depan komputer.
"Selamat datang di kamar rahasiaku !" Satria menarik tangan Bayu, seketika jatuh di pangkuan Satria.
"Kamar rahasia ?" tanya Bayu sedikit terkejut karena tindakan Satria, tangannya kini melingkar di leher Satria, ia hanya mengangguk, tak lama Satria mencium bibir Bayu yang lembut.
"Tunggu, ini apa ?" tanya Bayu dengan nafas sedikit terengah.
"Ini komputerku, tapi bukan sembarangan ini yang tercanggih !" jawab Satria, tangan nakalnya mulai mengusap paha mulus Bayu yang tersingkap ketika menariknya duduk di pangkuan.
Bayu menggelinjang, "Oh ya ? lalu chipnya ... Sat ahhh !" tanyanya sambil mendesah ketika Satria kembali melumatnya, dan tangan Satria meremas pantatnya. posisi Bayu berhadapan dengan Satria di pangkuannya ...
Bersambung ...