Keesokan paginya Satria bangun, hari sudah siang tapi dia tak perduli karena masih libur kuliah dan tak punya rencana apa-apa. Rasanya malas untuk bangun, dia menggeliatkan tubuhnya kemudian mengambil remot, pertama membuka gorden jendela, mengecilkan ac dan menyalakan televisi.
"Selamat siang, berita utama kali ini ! telah ditemukan mayat seorang wanita di sebuah sungai oleh seorang laki-laki pemulung, polisi sudah datang ketempat lokasi penemuan ! polisi belum memberikan keterangan apapun mengenai identitas mayat, menurut keterangan saksi ! mayat itu berjenis kelamin perempuan berusia 24 tahun dan diketahui seorang wna !"
Satria bangun dan menuju kamar mandi untuk mandi. Dan membersihkan tubuhnya terasa segar. Selesai mandi ia menggosok gigi di wastapel dan membersihkan mukanya, terlihat sebuah benda putih berkilauan di jari manisnya berwarna putih. Sekilas seperti cincin biasa polos tapi tanpa disadari ada siluet aksara jawa kuno di sekeliling cincin yang di pakai Satria !
------------
"Dugaan sementara perempuan ini korban pembunuhan, karena ditemukan banyak luka ! tapi menurut saksi mata lukanya aneh seperti sayatan binatang buas ! polisi belum memastikan hal tersebut ! kini korbah sudah di bawa ke rumah sakit ... "
"Pagi pah, mah ! eh salah siang !" sapa seorang perempuan cantik, kepada kedua orang tuanya yang duduk di meja makan.
"Apa lagi sekarang Ayumi ?" tanya Suhendro sambil menatap kepada putrinya.
"Maksud papa ?" tanyanya seakan tidak mengerti.
"Berita itu !"
"Papa percaya dengan apa yang di beritakan ?"
"Papa mendapat info !" jawab Suhendro.
"Dari Aldo ?" tanya Ayumi dengan santai.
"Kok Aldo sih ?" ujar papanya heran.
"Dia kan yang suka ngadu-ngadu sama papa ?" jawabnya, papanya hanya mengeleng-geleng kepala.
"Iya sih beberapa ! tapi ini dari bodyguard klub Seven dan dari pamanmu Arman ! tadi malam kamu bertarung dengan seseorang !" jawab papanya.
"Bertarung ? betul begitu Ayumi ?" mamanya terkejut, sebenarnya ia tak setuju kalau Ayumi mewarisi gelang itu, dia khawatir akan terjadi sesuatu kepada putrinya itu. Ayumi mengangguk.
"Terpaksa papa, dia mau membunuhku !" kedua orang tuanya terkejut, Suhendro sudah menduga cepat atau lambat klan pemburu akan mengincarnya.
"Mau membunuhmu bagaimana ? siapa dia ?" tanya papa penasaran.
"Dia menginginkan gelang Ayumi pah ! katanya sih dari organisasi internasional ! yang tengah mengumpulkan benda legenda !" jelas Ayumi, Suhendro dan istrinya terkejut bukan main mereka tak menyangka kalau ada musuh lain selain yang sudah ada.
"Benda legenda ?" tanyanya heran.
"Dari benda meteor seperti gelang ini ..." Ayumi pun menceritakan apa yang diperoleh dari perempuan misterius itu. kedua orang tuanya kembali terkejut tak menyangka ada benda lain selain gelang kutukan.
"Mulai saat ini kamu harus hati-hati ! kamu tak usah kembali ke US, tinggallah disini sampai aman !" akhirnya Suhendro memberikan keputusan besar untuk putrinya.
"Tapi Ayumi baik-baik saja kok !" jawabnya.
"Ayumi dengar, jangan anggap sepele tentang hal ini ! mengerti ! apalagi mayat itu sudah ditangani pihak berwajib ! kamu tahu lawan kita tidak di ketahui, mungkin saja mereka punya alat khusus untuk menaklukanmu, kita tak pernah tahu dan ini sudah internasional bukan tak mungkin kamu diincar di seluruh dunia ! mereka tidak perduli apapun caranya benda itu harus didapat !" jelas Suhendro, ia harus berbuat sesuatu.
"Iya Ayumi, mama setuju pendapat papamu !" sekarang mamanya lebih khawatir lagi dengah keadaan putrinya itu.
Siang itu ia memutuskan untuk dirumah saja, apalagi papanya meminta keamanan rumah di perketat 24 jam sejak peristiwa malam ini. Apalagi besok keluarga besarnya akan pergi ke suatu tempat untuk upacara bulan purnama. Jadi istilahnya ia dikurung. Ayumi memikirkan kembali kata-kata perempuan itu, ia tak menyangka akan punya musuh jauh lebih berat, tapi rasa penasaran merubahnya untuk mengetahui lebih jauh mengenai kelompok rahasia. Akhirnya ia tahu Fikri adalah masih saudara sepupunya yang jauh, tapi ia mempunyai kemampuan komputer dengan hebat. Walau kekuatan serigalanya paling lemah.
Ia memutuskan untuk menghubunginya, karena ia tinggal di luar pulau jawa, dia sudah bekerja di sebuah pertambangan minyak lepas pantai, belum menikah dijuluki si culun karena lebih suka membaca buku maka ia mendapat jukukan kutu buku. Belum menikah padahal gajinya besar usianya 30 tahun sekarang.
"Hallo om ini Ayumi !"
"Oh Ayumi tumben ada apa ?"
"Om boleh Ayumi minta tolong engga ?"
"Ya silakan, mudah-mudahan om bisa bantu !"
"Ayumi kirim emai khusus ya ke om !"
"Emang ada apa ?"
"Penting, sangat penting !"
"Oh baiklah, om tunggu !" telpon pun di tutup Ayumi mengirimkan email rahasia yang dikirimkan ke pamannya yang nun jauh disana. Ayumi pun menunggu dengan sabar, beberapa telpon masuk dari saudara sepupunya yang lain ternyata mereka sama, di lockdown rumah masing-masing tidak boleh keluar. Dan mereka mendengar kalau keluarga besar mendadak mengadakan rapat tentang kasus ini.
Memang begitu keadaannya Suhendro dengan cepat menghubungi keluarga besar mereka mengenai semua yang terjadi. Dan tanpa di tunggu dua kali semua anggota utama klan Serigala putih bertemu di kantor Suhendro di salah satu gedung perkantoran.
"Sudah kumpul semua ? bagus ini keadaan yang sangat genting tapi kita lihat dulu rekaman cctv dari klub SEVEN dan setelah itu aku ingin tahu tanggapan kalian !" Suhendro memberi tanda dan ruangan dimatikan proyektor pun dijalankan.
Terlihatlah situasi yang terjadi malam tadi, Suhendro terdiam ternyata benar kata putrinya apa yang terjadi semuanya sesuai dengan cerita Ayumi. Tiba-tiba matanya menangkap seseorang di sana ! Dia mengenalnya, untuk apa dia disana ? apa ada hubungannya dengan peristiwa ini ? kok dia disana padahal ia baru bertemu di puncak.
Akhirnya selesai rekaman cctv dari klub SEVEN yang merupakan milik keponakan anak dari Arman.
"Bagaimana menurut kalian ?" tanya Suhendro.
"Aku yakin ini masih berhubungan dengan klan pemburu ! kita tahu pekerjaan mereka seperti apa !" ujar salah satu kakaknya.
"Aku juga yakin ada keterlibatan, si kurang ajar Subroto !" semua mengangguk setuju,
"Lalu apa yang kita lakukan ?" tanya Suhendro.
"Apa penyelidikanmu selama ini ?" mereka balik bertanya kepadanya. Suhendro pada awalnya hendak menyimpan dulu sebelum memberitahu semua karena masih sedikit info yang ia miliki. Tapi karena ini sangat penting maka ia pun menjelaskan ke semua anggota klan. Semua terdiam setelah itu dan semakin yakin klan pemburu ada hubungannya.
Hp milik Suhendro berbunyi dia tertegun ketika melihat dari siapa itu adalah Fikri !
"Hallo Fik ! ada apa ? apa iya .. betul .. begitu ... oke ! memang bisa ! baiklah om sambungkan !" Suhendro meminta untuk menyambungkan hp nya ke layar proyektor dan kembali ruangan dimatikan.
"Hallo, Oh pada kumpul ya ? kebetulan aku lagi di hotel ! biasa istirahat liburan !" ujar Fikri dari video call. semua terdiam menanti apa yang akan diberitahu Fikri.
"Gini, kebetulan beberapa waktu lalu gu... maksudnya aku diberitahu Ayumi mengenai masalah penting ! aku kaget, kebetulan lihat berita di tv pasti berhubungan dengan itu dan ternyata benar setelah melihat dan membaca email dari Ayumi !" jelas Fikri,
"Yang dikirim adalah ini !" dia memperlihatkan sebuah tato di pundak perempuan.
"Aku sudah mencari yang aku bisa ! dan hasilnya akan aku kirim ke pada kalian karena ini cukup panjang dan penting !" ujar Fikri dan menutup video call.
Bersambung ...