Cintia beberapa kali mencoba untuk terus fokus pada makanan yang sedang dia buat. Sayangnya ada beberapa kesalahan yang dia lakukan saat beberapa bahan baku tidak seharusnya dimasukan. Beruntung makanan yang dia buat saat ini hanya untuk inovasi baru saja, jadi tidak akan membuat orang lain kesal dengan rasanya. Sebenarnya Cintia juga sudah satu jam lamanya berada di dapur kafenya. Wanita itu mengabaikan ramainya suasana kafe, karena jujur saja, pikiran Cintia masih melayang ke kejadian dua hari lalu.
Lagi-lagi Adiyaksa tidak memberi penjelasan dengan berubahnya sikapnya. Tiba-tiba murung lalu diam, sayangnya Cintia tidak mendapat jawaban apa-apa. Cintia kembali menghela napas kasar saat tangannya nyaris terkena api kompor yang dia gunakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com