webnovel

Mimpi di Istana Dingin

Meng Yue adalah musim semi yang bermekaran, sedang Feng Xin adalah musim dingin yang membeku. Musim semi tidak akan bisa datang jika musim dingin belum mencair, dan musim dingin harus menghilang begitu musim semi datang. Seperti kedua musim itu, Meng Yue dan Feng Xin tidak bisa hidup berdampingan, mereka hanya ditakdirkan bertemu sesaat sebelum salah satunya harus pergi. Ketika pergantian musim harus terjadi, mampukah mereka saling melepaskan?

Hazelnut_4529 · Historia
Sin suficientes valoraciones
18 Chs

#16 : Penyesalan Kaisar

Usai menemui Jenderal Meng, Feng Xin tak kembali menemui Meng Yue. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya sendirian di gudang penyimpanan istana. Ia ingat di sana adalah tempat dimana para pelayannya menyimpan baju - baju yang dibuat Meng Yue untuknya. Feng Xin melihat ke seluruh gudang itu dan menemukan banyak sekali baju yang dibuat Meng Yue untuknya. Semua itu adalah pakaian dengan desain mewah dan rumit. Mendadak saja, Feng Xin menyesal tak pernah memakai satupun dari baju ini di depan Meng Yue. Saat membuat baju ini, gadis itu pasti telah berharap ia akan memakainya suatu hari nanti.

Memikirkan hal itu, mendadak saja Feng Xin mendapat ide. Ia meraih salah satu baju yang tergantung di sana dan memakai bagian jubah luar baju itu. Jika Meng Yue sadar dan menemukan dirinya memakai baju ini, pasti gadis itu akan sangat bahagia bukan? Feng Xin meraba kain dari baju itu hanya untuk memastikan tidak ada debu yang menempel di bajunya, tapi siapa sangka gerakannya itu membuatnya menemukan sesuatu. Itu adalah sebuah kertas yang tersemat di belakang baju tersebut. Hanya di tempel menggunakan jarum. Dengan cepat, Feng Xin menarik kertas itu dan membacanya.

'Yang Mulia, sebentar lagi cuaca sudah mulai dingin. Saya membuat jubah ini untuk anda melawan rasa dingin.'

Jantung Feng Xin seakan berhenti berdebar. Ia segera melangkah menghampiri baju itu, dan benar saja, ia menemukan kertas di setiap baju yang Meng Yue buat untuknya.

'Yang Mulia, musim panas adalah waktu panen, anda pasti lebih sibuk dari saat biasa. Jadi pakailah jubah ini jika anda ingin bepergian.'

'Yang Mulia, sebenarnya saya merasa ini sangat lucu. Saya terus mengirimi anda surat dan pakaian ini, tapi anda bahkan tidak pernah memakainya, dan surat ini ... anda juga pasti tidak mengetahuinya bukan?'

'Ini sebenarnya agak menyenangkan, Yang Mulia. Saya bisa mengutarakan perasaan saya pada anda tanpa takut melihat seperti apa reaksi anda. Ah, mungkin seharusnya saya tidak perlu menggunakan kata formal di surat ini. Selanjutnya, aku tidak akan memanggilmu Yang Mulia lagi, setidaknya di surat ini'

'Feng Xin, ini adalah akhir musim gugur yang cerah. Itu sebenarnya adalah pemandangan yang indah, tapi sayangnya aku melihat dengan kesunyian. Jadi, bahkan jika salju telah tersapu dari halamanku dan bunga mulai bermekaran kembali, tempat ini tetap saja dingin. Seperti setiap harinya.

Itu adalah sedikit dari perasaan seorang wanita sepertiku, wanita yang menghuni Istana Dingin yang sepi di istana besar ini. Itu adalah hal yang mungkin tak pernah--dan tak akan pernah--kau rasakan. Karena kau adalah Surga yang diinginkan semua orang, pria yang paling diinginkan semua wanita di Chang'An.'

'Feng Xin, aku tidak tahu apakah kau akan menemukan surat ini atau tidak. Aku sangat berharap kau menemukannya, agar kau tahu perasaanku. Tapi aku juga tidak berharap kau menemukannya dengan cepat agar kau tidak merusak rencanaku.

Ada tiga hal yang ingin aku katakan padamu, Feng Xin. Tiga hal yang tak berani aku katakan secara langsung padamu.

Pertama, aku sudah mengetahui siapa yang meracunimu hari itu. Dia adalah Chen Zhuyu, putri dari Kerajaan Xi Liang. Kenapa? Karena sejak awal ayahnya berkolusi dengan Kangwang--pamanmu--untuk mengambil alih Kerajaanmu. Ketika Kangwang sudah meninggal, ia masih mempertahankan perjodohan Chen Zhuyu denganmu. Hari itu di perjamuan dia menggunakan pelayannya menyamar sebagai pelayan kerajaan kita dan memberikan racun di teh yang aku buat. Seandainya saja aku tidak mencegahmu, maka aku pasti akan di hukum mati atas kesalahan yang tidak aku lakukan, dan kau ... aku berani bertaruh, Chen Zhuyu tidak akan membiarkanmu sembuh. Dia akan menggunakanmu sebagai Kaisar boneka agar ia dan keluarganya bisa mengendalikan Kerajaan ini sepenuhnya.

Aku tidak berani mengatakan ini secara langsung kepadamu, karena ini akan melibatkan konspirasi besar. Dan sejujurnya, alasan terbesarku tidak berani mengatakannya adalah, karena aku takut kau tidak akan mempercayaiku. Aku takut kau terlalu mencintai Chen Zhuyu hingga tak mau mendengar hal buruk tentangnya. Karena itulah, aku hanya mengatakan ini pada Bai Qingwu dan memintanya menjagamu.

Kedua, alasanku memintamu ke festival tahun baru adalah, karena aku sudah merencanakan untuk pergi dari istana. Pada malam ketika aku pergi ke rumah bordil, aku memberi tahu pasukan rahasia ayah untuk menjemputmu begitu aku punya kesempatan keluar istana sekali lagi. Aku tentu saja tidak akan membahayakan nyawamu. Semua penculik yang akan menculikku malam ini akan memintamu menemuinya untuk menyelamatkanku, dan pada saat itulah mereka akan menghabisimu di sana.

Tapi kau tidak perlu khawatir, Yang Mulia. Karena begitu aku tiba di markas mereka, aku akan membunuh mereka semua. Aku tidak mau hidupmu berada dalam bahaya.

Ketiga, aku sudah mengetahui bahwa kita berdua tidak bisa hidup tanpa membahayakan nyawa satu sama lain. Aku tahu, tapi aku juga tidak bisa berhenti mencintaimu. Jadi ini adalah satu - satunya hal yang bisa aku lakukan untukmu, menukar nyawaku dengan keselamatanmu. Jangan menyesali keputusanku, karena aku melakukan ini sebagai bukti cintaku.

Feng Xin, pada kehidupan ini takdir kita telah bersebrangan. Kau tidak bisa hidup jika aku hidup. Dan aku tidak bisa hidup jika kau hidup. Kupikir itu cukup kejam bahwa kisah cinta kita ditakdirkan untuk terpisah, tapi itu juga indah karena aku bisa bertemu denganmu.

Kuharap kau bisa berbahagia selama sisa hidupmu, Feng Xin. Aku akan selalu mencintaimu, di manapun aku berada.'

Feng Xin menggenggam kertas itu dengan erat seakan itu adalah caranya menggenggam hidup. Ia perlahan terjatuh hingga terduduk di lantai. Pertahanannya hancur malam ini, dan untuk pertama kalinya ... Ia menangis.

Ketika pertama kali ia disuruh pergi dari istana untuk mengikuti perguruan, ia hanya bersedih untuk sesaat. Ketika ia menemukan orang tuanya meninggal dulu, ia terlalu marah untuk bisa menangisi kepergian ayah dan ibunya. Tapi sekarang, keadaan Meng Yue seakan menjadi kehancuran baginya. Ia merasa takut juga menyesal karena telah menelantarkan gadis itu. Dan ia tidak tahu bagaimana cara bangkit dari semua ini. Karena untuk pertama kalinya, ia tak punya kekuatan apa - apa.

Feng Xin menghabiskan waktunya selama beberapa jam dengan kesedihannya di gudang itu. Ketika senja merekah di ufuk barat, Feng Xin akhirnya bangkit untuk menghapus air matanya dan berjalan keluar dari gudang tersebut.

"Bai Qingwu!" Seru Feng Xin, nada suara dinginnya kembali tercipta begitu ia melangkah keluar.

"Ya? Yang Mulia?"

Feng Xin menatap Bai Qingwu dengan tatapan tajam yang mampu untuk membunuh seseorang, "Meng Yue memberitahumu bahwa Zhuyu lah yang berusaha meracuniku. Beraninya kau menyembunyikan hal ini dariku." Katanya dengan nada dingin yang menusuk.

"Y-Yang M-Mulia ... Itu, saya ... saya hanya mengikuti perintah Selir Meng." Sahut Bai Qingwu gugup. Bagaimana tidak? Ia merasa siap mati dengan cara mengenaskan di bawah tatapan Kaisar dingin itu sekarang.

"Kau pergilah menjaga kamar Meng Yue selama dia belum sadar! Jangan berani meninggalkan pos penjagaanmu sebelum aku memerintahkanmu! Itu adalah hukumanmu!" Seru Feng Xin dingin.

"Baik! Baik Yang Mulia!" Dengan itu Bai Qingwu bergegas pergi.

Feng Xin sendiri segera pergi ke arah yang berlawanan. Matanya memancarkan aura membunuh yang menyala di sepanjang jalan. Saat ini, ia sedang berjalan menuju penjara bawah tanah.

*

Penjara adalah tempat paling gelap dan kotor di seluruh istana. Tempat itu terlalu jauh dari sinar matahari hingga hawa dari panas matahari tak bisa menyentuh tempat tersebut. Tersebar di seluruh udara adalah bau - bau busuk yang membuat siapapun mengernyitkan hidung begitu melaluinya.

Di tempat yang sesuram itu, Feng Xin melangkah masuk. Dengan pakaian mewah dan aura misteriusnya, ia terlihat seperti Dewa Kematian yang sedang berjalan di tempat suram untuk mengambil nyawa seseorang. Semua penjaga penjara tampak panik dan bingung menyambutnya di tempat sesuram ini. Semenjak datangnya seorang tawanan penting, mereka sudah mengira cepat atau lambat sang Kaisar akan datang ke penjara ini untuk melakukan interogasi. Namun, ketika hal itu terjadi, mereka semua tetap saja tampak tak tahu harus bagaimana bersikap di hadapannya.

"Tunjukkan jalan ke sel Chen Zhuyu." Kata Feng Xin dingin, mengabaikan segala keramahan yang ditunjukkan para penjaga penjara padanya.

Dua kepala penjara segera keluar dari barisan, mereka membungkuk hormat pada Feng Xin lalu mengarahkan jalan pada sang Kaisar. Mereka bertiga berjalan di atas lantai penjara yang basah dan berlumut menuju salah satu sel di ujung penjara.

"Apa anda ingin saya membukakan pintu sel, Yang Mulia?" Tanya kepala penjara itu begitu mereka tiba di depan sel Chen Zhuyu.

"Tidak perlu, kalian pergilah." Perintah Feng Xin

Kedua kepala penjara itu menunduk hormat lalu secara bersamaan mereka berdua melangkah pergi.

Setelah semua orang pergi, Feng Xin mendekat ke arah sel tersebut. Matanya sangat dingin ketika melihat orang yang berada di balik jeruji besi. Chen Zhuyu, gadis yang selalu tampil dengan kemewahan itu kini meringkuk dengan menyedihkan di atas jerami. Ia belum mengalami siksaan apapun, tapi penampilannya yang menyedihkan itu terlihat seakan ia telah di aniaya selama puluhan tahun.

"Chen Zhuyu!" Panggil Feng Xin dingin.

Chen Zhuyu tersentak kaget begitu mendengar suara itu, matanya dengan linglung mencari ke sekitar ruangan, dan begitu matanya menemukan orang yang berbicara tadi. Ia dengan panik bergegas ke depan pintu besi itu.

"Yang Mulia! Yang Mulia bebaskan saya! Saya tidak bersalah!" Serunya memohon.

Tapi tatapan Feng Xin tak sedikitpun tergerak. Ia bak pemuda es yang tak mampu di lelehkan oleh siapapun. Feng Xin mendengus jijik begitu ia mundur agar tak terkena jangkauan tangan gadis di balik jeruji besi itu.

"Chen Zhuyu, aku sudah mengetahui segalanya.'" Kata Feng Xin dingin, "Kau tidak perlu mengelak. Aku sudah menginterogasi semua pelayanmu dan mereka semua menyatakan bahwa kau bersalah. Bahkan ayahmu juga sudah menyerahkanmu sepenuhnya padaku sebagai kompensasi atas kesalahannya."

Wajah Chen Zhuyu segera menjadi pucat seolah seluruh darah terkuras dari tubuhnya. Ia menatap liar pada Feng Xin, tak lagi minta di kasihani olehnya seperti tadi. "Tidak mungkin! Tidak mungkin! Kau berbohong!" Jeritnya

Feng Xin mengangkat bibirnya menjadi seringai sombong. Tentu saja dia bohong. Seluruh pelayan gadis itu sekarang dikurung dalam satu sel tanpa ada satu pun orang yang menyiksa mereka dan ayah gadis itu? Dia tidak tahu menahu tentang pengurungan putrinya di istana ini. Feng Xin mengatakannya hanya agar memancing kebenaran dari mulut Chen Zhuyu sendiri.

Feng Xin sangat mempercayai perkataan Meng Yue. Tapi ia tidak memiliki bukti apapun untuk mengatakan kebenarannya. Pelayan yang sudah meninggal itu adalah satu - satunya bukti yang ia miliki, tapi lalu apa? Jika ia menunjukkan pelayan yang sudah meninggal itu sebagai bukti, akan ada terlalu banyak hal yang bisa di bantah. Chen Zhuyu hanya tinggal mengatakan bahwa pelayan itu melakukannya atas inisiatif sendiri, dan dia akan segera bebas dari tuduhan.

Karena itulah, pernyataan kebenaran itu harus datang dari mulut Chen Zhuyu sendiri. Jika gadis itu mengatakan kebenarannya, maka tak akan ada orang yang meragukan hal tersebut. Memangnya, apa alasan Chen Zhuyu menjelekkan nama negaranya sendiri jika itu bukan kebenaran? Ia hanya akan mendapat penghinaan oleh semua orang, pernikahannya disini akan dibatalkan, dan terutama ia akan mendapat kemarahan besar dari ayahnya sendiri karena menjatuhkan nama negaranya sendiri. Chen Zhuyu juga tidak pernah disiksa disini, tak ada sedikitpun anggota tubuhnya yang terluka, jadi tak ada alasan jika ia mengatakan bahwa ia diancam. Jika Chen Zhuyu mengungkapkan kebenaran itu dengan sepenuh kesadarannya, maka itu adalah bukti terbaik yang bisa membebaskan seluruh klan Meng dari kesalahan.

Dan untuk mendapatkan bukti itu, Feng Xin harus mengatakan kebohongan. Ia cukup mengenal Chen Zhuyu hingga mengetaui bahwa gadis itu hanyalah boneka yang digerakkan oleh Kaisar Xi Liang. Dia tidak cukup pintar untuk menjalankan rencananya sendiri. Jika Feng Xin mengancamnya dengan kematian, maka gadis itu pasti akan mudah dipancing untuk menceritakkan kebenaran.

"Kau tidak mau mengaku?" Tanya Feng Xin seraya mengangkat alisnya.

"Tidak! Tidak Feng Xin, kau tahu kan aku mencintaimu! Bagaimana mungkin aku bisa melakukan hal sekeji itu padamu?" Seru Chen Zhuyu merengek.

Bibir Feng Xin terkembang naik, "Apa maksudmu dengan 'hal sekeji itu' Zhuyu? Bukankah aku tidak mengatakan apa kesalahanmu tadi?" Tanyanya tenang.

Wajah Chen Zhuyu sepenuhnya memutih, ia mundur dan terduduk lemas di atas jerami. Ia telah jatuh ke dalam perangkap Feng Xin! Sejak tadi Feng Xin hanya mengatakan bahwa ia mengetahui segalanya. Tapi, pemuda itu tidak mengatakan apa yang ia ketahui. Dengan Chen Zhuyu mengatakan bahwa ia tak melakukan hal buruk, bukankah itu hanya akan membuktikan bahwa dirinya bersalah?

"Aku akan mengurangi masa hukumanmu jika kau mengatakan apa kesalahnmu." Kata Feng Xin dingin

"Aku ... Aku ... Tidak ... Melakukan apapun." Katanya kukuh

"Aku tahu kaulah yang meletakkan racun pada teh yang di buat oleh Meng Yue di malam perjamuan. Jadi, jika kau tidak mau kurebus hidup - hidup malam ini. Maka jelaskan segalanya."

Chen Zhuyu menatap panik pada Feng Xin, untuk sesaat ia tampak ragu mengatakan apapun. Tapi ia juga tak memiliki keberanian untuk tetap diam. Ia tidak yakin sejauh mana yang Feng Xin ketahui tentang rahasianya.

"Y-ya ... Memang, memang aku yang meletakkan racun di teh malam itu." Kata Chen Zhuyu akhirnya.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena ... Karena aku cemburu pada Meng Yue, aku takut ... dia mengambil alih posisi Permaisuri suatu hari nanti."

Wajah Feng Xin tampak semakin kelam, "Kau pikir aku bodoh, Zhuyu? Kau meletakkan racun mematikan! Jika kau memang hanya ingin menuduh Meng Yue, kau bisa memberikan racun yang hanya membuatku sakit selama beberapa hari maka Meng Yue akan segera dihukum mati. Tapi tidak, kau meletakkan racun yang mematikan di teh itu. Jika saja aku yang meminumnya, maka aku yakin, pemakamanku sudah akan di siapkan sekarang." Jelasnya dingin

"Baik!" Chen Zhuyu meraung, "Ayah memintaku meracunimu agar aku bisa mengendalikanmu dalam memerintah negara ini. Ayah sudah membawa tabib dalam perjalanannya kemari, jadi ... jadi jika kau benar - benar meminum racun itu. Ayah akan menyuruh tabib yang ia bawa untuk merawatmu, tapi sebenarnya tabib itu disiapkan untuk membuat kondisimu hanya terlihat baik - baik saja. Tidak pulih sepenuhnya. Kau akan sakit - sakitan sepanjang hidupmu. Dengan begitu, akulah yang berkuasa di negara ini!"

Feng Xin mengangguk. Ia tampak sama sekali tak terganggu dengan kenyataan itu.

"Chen Zhuyu, aku bisa mengembalikanmu ke Xi Liang. Tapi kau harus membayar harga mahal untuk itu."

"Apalagi yang kau inginkan?" Chen Zhuyu berkata pasrah.

"Katakan apa hubungan Kangwang dan ayahmu dalam pembunuhan mendiang Kaisar?"

Sekali lagi Chen Zhuyu tampak tercengang. Tapi kali ini ia dengan cepat pulih, "Kangwang meminjam pasukan pada ayahku. Dia membawa token milik mendiang ayahmu dan berkata bahwa dia memerlukan pasukan ayahku untuk perang dengan imbalan pembagian hasil yang sama rata. Hanya itu. Ayah tidak tahu bahwa pasukan itu akan dibawa oleh Kangwang untuk memberontak." Kata Chen Zhuyu.

Feng Xin tahu itu adalah kebohongan, tapi ia malas membuang waktu untuk memaksa gadis itu lebih jauh. Ia takut gadis itu akan melakukan hal bodoh seperti bunuh diri di penjara jika ia memaksanya lebih jauh. Seperti itu juga tidak masalah, setidaknya itu bisa membuktikan bahwa Jenderal Meng tidak melakukan pemberontakkan.

Sedang balasan untuk Kaisar Xi Liang, ia sudah mempersiapkannya sendiri.

"Katakan itu di pengadilan nanti. Setelah itu aku akan mengatur kepulanganmu ke negara asalmu." Kata Feng Xin dingin

Setelah mengatakan itu, Feng Xin berbalik dan pergi dari sel tersebut.