webnovel

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
529 Chs

RINDU YANG TAK TERSAMPAIKAN

Koridor rumah sakit begitu sepi di malam hari. Hanya Vanessa yang masih berdiri pada sudut koridor. Berdiri di depan sebuah telepon umum dengan koin sebagai pembayarannya. Beberapa kali wanita itu mencoba memasukkan nomor telepon, namun tetap tak ada jawaban karena memang Melani sengaja mencabut sambungan telefon di kediamannya.

Vanessa merosot ke bawah, masih dengan memeluk gagang telefon yang berdenging panjang, wanita itu menangis sesunggukan.

[Bagaimana ini?] pikir Vanessa kalud, air matanya mengalir deras, hatinya sakit dan teluka, namun kecemasan akan keselamatan sang anaklah yang membuatnya kehilangan lebih banyak air mata.

Bagaimana dengan nasib Leonardo bila ayahnya tak bisa memberikan donor?

Vanessa berjalan lunglai menuju ke bilik UGD, Leonardo baru saja keluar dari ruang rotgen. Mungkin setelah ini mereka akan memutuskan tindakan apa yang akan dokter ambil untuk menyelamatkan nyawa anak itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com