Enam bulan kemudian. Leonardo akan pergi dengan Alexandro masuk ke kediaman Wijaya. Melani ikut menjemput Leonardo. Wajah wanita itu masam, kusut, tertekuk-tekuk, dan tak bisa tersenyum.
"Monster kecil itu membuatku muak. Kenapa aku harus mengurusnya?!" Melani memberangus di sepanjang perjalanan menuju ke rumah Vanessa.
"Jangan cerewet Melani. Sudah ku bilang jangan kasar, aku tidak suka! Dan jangan sakiti anakku, kau tahu apa akibatnya bukan?" Hardik Alexandro.
"Huft …"
Mobil bergerak sempurna dan berhenti tepat di depan rumah Vanessa. Melani turun dengan malas-malasan. Ia menggoyangkan sekujur tubuh dengan gestur berlebihan guna menyalurkan kekesalannya pada sang suami.
Di depan rumah, Vanessa sudah bersiap. Meski wajah wanita itu terlihat begitu kusut karena menangis semalaman.
"Hei, Little Lion. Kau sudah siap ikut dengan Ayah?" Alexandro mengambil alih gendongan Leonardo dari tangan Vanessa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com